PURBALINGGA – Usaha pertanian pada saat ini tidak bisa diperlakukan biasa-biasa saja. Tetapi dunia pertanian perlu diupayakan secara luar biasa supaya hasilnya juga tidak biasa-biasa saja. Hal itu disampaikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Mukodam saat mewakili bupati Purbalingga dalam acara Bupati Sambang Tani di Balai Desa Sumampir, Kecamatan Rembang, Sabtu (20/7/2024)

“Kalau tidak diniati dengan serius, dibiarkan hidup seadanya. Maka nanti hasilnya akan biasa-biasa saja. Maka harus diupayakan dengan luar biasa,” ujar Mukodam.

Dikatakan Mukodam, Pemerintah baik ditingkat pusat, provinsi maupun kabupaten Purbalingga, saat ini sedang mengusahakan agar lahan pertanian yang semakin sempit bisa memproduksi bahan pangan secara maksimal.

Dicontohkan, Mukodam, saat ini lahan pertanian di wilayah kecamatan Rembang dari semula ada lebih dari 2.000 hektar sekarang tinggal 705 hektar. “Kita (pemerintah-red) terus mendorong dilakukannya percepatan tanam, yang sudah 2 kali panen diupayakan bisa 3 kali panen,” katanya.

Pertanian, menurut Mukodam merupakan masalah penting bagi bangsa, karena menyangkut hidup matinya bangsa. Ketahan  pangan adalah bagian dari ketahanan nasional. Kalau stok pangan terganggu, maka rawan terjadi peningkatan harga dan kelangkaan. 

Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Rembang Nurohman menuturkan, potensi produk unggulan pertanian diwilayahnya masih ditempati produk padi terdiri dari lahan tadah hujan 55 %, dan 45 % lainnya adalah lahan irigasi. “untuk komoditas padi, putaran ekonominya dengan IP 150 dalam satu tahun mencapai Rp 19,6 miliar,” jelasnya. 

Potensi lainnya, lanjut Nurohman, adalah Kapulaga dengan luas lahan cukup fantastis yakni seluas 912 hektar.  Siklus ekonominya mencapai Rp 5,15 miliar. Pertanian kopi diwilayahnya juga masih banyak diusahakan oleh para petani dengan luasan lahan mencapai 400an hektar dan berikutnya adalah durian luas lahan usaha 487 hektar. Produksi durian ini, terkonsentrasi paling banyak di desa Bantarbarang, Karangbawang dan sekitarnya.

“Alhamdulilah, pada 2022 lalu berhasil menyelenggarakan Festival Durian di Desa Bantarbarang,” tambahnya.

Dibagian akhir kegiatan, ditandai dengan dialog dengan para kadang tani guna menyerap aspirasi dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi para petani khusunya diwilayah kecamatan Rembang. Juga diserahkan sejumlah bantuan seperti bantuan jalan usaha produksi, irigasi tanah dangkal, jalan usaha tani, irigasi perpompaan dan lainnya dengan sumber dana dari APBN dan APBD Purbalingga. (Hr/Prokompim)