PURBALINGGA – Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani, meninjau langsung kegiatan praktikum live streaming affiliator e-commerce TikTok Shop yang dilaksanakan oleh siswa-siswi Program Studi Pemasaran Konsentrasi Bisnis Digital SMKN 1 Purbalingga, Jumat (16/05/2025). Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan sektor usaha lokal, khususnya dalam menjembatani potensi generasi muda dengan kebutuhan riil dunia usaha, terutama pelaku UMKM di Purbalingga.

Dalam kesempatan itu, Wabup Dimas menekankan pentingnya peran digital marketing sebagai garda depan promosi dan perluasan pasar bagi UMKM, terlebih di tengah kondisi pasar global yang sedang mengalami perlambatan. Ia melihat besarnya potensi yang dimiliki para siswa untuk mendorong transformasi digital UMKM lokal.

“Kami melihat potensi yang sangat baik dari siswa-siswi SMKN 1 Purbalingga, khususnya dari konsentrasi bisnis digital. Untuk itu, kami ingin melakukan link and match agar potensi ini bisa dikolaborasikan dengan program pemerintah, sehingga manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat,” ujar Dimas.

Ia menambahkan, banyak produk UMKM lokal seperti olahan nanas, sapu glagah, hingga jok mobil yang memiliki kualitas unggul namun masih minim dari sisi pemasaran digital. Oleh karena itu, kolaborasi dengan pelajar yang sudah terampil dalam dunia digital perlu terus didorong.

“Kita punya dua kekuatan besar: generasi muda yang melek digital, dan UMKM lokal yang butuh dorongan untuk naik kelas. Saat keduanya disatukan, ini bisa menjadi motor penggerak baru perekonomian Purbalingga,” tambahnya.

Kelas Pemasaran Digital SMKN 1 sendiri telah menjalankan sejumlah proyek nyata, mulai dari live selling hingga pendampingan merek lokal dalam memperluas jangkauan pasar. Wabup Dimas mengapresiasi inisiatif tersebut dan berkomitmen mendorong dukungan dari pemerintah daerah agar kerja sama dapat ditingkatkan.

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Purbalingga, Maryono, menyambut baik kunjungan tersebut dan menyatakan kesiapan sekolah menjadi mitra aktif pemerintah daerah dalam menciptakan SDM unggul yang mampu berkontribusi nyata terhadap pembangunan ekonomi lokal.

“Kami tidak hanya mencetak lulusan yang siap kerja, tapi juga yang mampu menjadi bagian dari solusi atas persoalan-persoalan ekonomi di masyarakat,” ujar Maryono.

Guru pembimbing Prodi Pemasaran, Sofi, menjelaskan bahwa kegiatan praktikum dilakukan secara berkelompok, dengan setiap tim terdiri dari tiga siswa yang bertanggung jawab atas bagian live selling, konten, dan administrasi.

“Penjualan harian rata-rata mencapai Rp50.000 hingga Rp100.000. Bahkan dalam satu semester, total penjualan pernah menembus angka Rp2,5 juta,” jelasnya.(tha/prokompim)