PURBALINGGA – Pemerintah Kabupaten Purbalingga menegaskan komitmennya dalam membangun kabupaten yang inklusif dan ramah disabilitas. Hal tersebut disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Purbalingga Suroto saat mewakili Bupati Purbalingga dalam Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) ke-33 tingkat Kabupaten Purbalingga, yang digelar di Pendapa Dipokusumo, Rabu (3/12/2025).
“Tidak boleh ada warga Purbalingga terhalangi untuk hidup mandiri dan produktif hanya karena keterbatasan fisik,” kata Suroto usai menyerahkan alat bantu disabiltas.
Ia mengungkapkan menyaluran alat bantu disabiltas tersebut sebagai wujud komitmen pemerintah daerah dalam memenuhi hak-hak dasar penyandang disabilitas. Melalui bantuan itu, pemerintah berharap tingkat aksesibilitas, kualitas hidup, serta kepercayaan diri para penerima dapat meningkat sehingga mereka semakin aktif dalam kegiatan sosial, pendidikan, maupun ekonomi.
Lebih lanjut Suroto menyatakan peringatan Hari Disabilitas mengandung makna pengakuan akan eksistensi penyandang disabilitas, sekaligus peneguhan komitmen pemkab untuk mewujudkan kemandirian, kesetaraan, dan kesejahteraan bagi kaum disabilitas.
Pada peringatan tahun ini, Suroto menekankan acara bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi ruang silaturahmi, apresiasi, serta pemberian kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk menunjukkan kemampuan dan potensi mereka.

“Kami berharap kegiatan ini benar-benar dimanfaatkan sebagai sarana untuk memperkuat eksistensi para sahabat disabilitas, menumbuhkan iklim yang mendukung, dan mengembangkan potensi mereka agar mampu tumbuh menjadi individu yang tangguh dan mandiri,” tuturnya.
Kepala DinsosdaldukKBP3A Muhammad Fathurrohman mengatakan, pada peringatan HDI tahun ini pihaknya membagikan bantuan kepada 300 orang dengan kecacatan berat (ODKB) dan 250 paket sembako untuk penyandang disabilitas.
Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) ke-33 tingkat Kabupaten Purbalingga berlangsung meriah dan penuh kehangatan dengan berbagai penampilan seni dari siswa SLB Negeri Purbalingga dan SD Purba Adhi Suta.
Salah satu yang paling menarik perhatian adalah Sendratari Roro Jonggrang yang dibawakan secara kolaboratif oleh para siswa. Dengan gerakan yang teratur dan ekspresi penuh penghayatan, para penampil berhasil menghidupkan kembali legenda Roro Jonggrang di hadapan para tamu undangan dan peserta yang memenuhi lokasi acara.
Tidak hanya sendratari, para siswa juga menampilkan kemampuan mereka dalam bernyanyi secara grup maupun solo. Suara merdu, keberanian tampil, serta rasa percaya diri mereka menjadi sorotan yang mengundang apresiasi dan tepuk tangan meriah dari penonton.
Kegiatan ini menjadi salah satu momentum penting untuk menunjukkan bahwa setiap anak memiliki bakat dan potensi besar, serta berhak mendapatkan ruang yang sama untuk berekspresi dan berkarya. (tha/prokopim)




Recent Comments