PURBALINGGA – Paguyuban Keluarga Ebeg Purbalingga (PAKUBELING) resmi memiliki kepengurusan baru periode 2026–2031. Pelantikan dilakukan oleh Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani di Pendapa Cahyana, Rabu (10/12/2025). Kepengurusan baru ini menaungi 300 kelompok kesenian ebeg (kuda lumping) yang tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Purbalingga.
Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati mengucapkan selamat kepada Priawan yang terpilih sebagai Ketua PAKUBELING serta Sugianto sebagai Wakil Ketua. Ia berharap kepengurusan yang baru dapat memperkuat upaya pelestarian, pengembangan, dan promosi kesenian ebeg sebagai salah satu identitas budaya masyarakat Purbalingga.
“Kesenian ebeg merupakan warisan leluhur yang sangat melekat dalam kehidupan masyarakat. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dengan para seniman ebeg,” ujar Dimas.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Pemerintah Kabupaten Purbalingga memasukkan Festival Ebeg ke dalam rangkaian hiburan Hari Jadi Kabupaten Purbalingga ke-195 pada tahun 2025. Menurut Wabup, langkah tersebut merupakan komitmen pemerintah dalam memberikan ruang apresiasi yang lebih besar bagi para pelaku seni tradisi.
Dimas menambahkan, keberadaan kesenian ebeg yang selama ini selalu mendapatkan animo tinggi dari masyarakat menjadi bukti bahwa seni tradisi tersebut masih relevan dan diminati oleh berbagai kalangan.
“Setiap pementasan ebeg hampir tidak pernah sepi penonton. Hal ini menunjukkan bahwa ebeg tetap hidup di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Lebih dari sekadar pelestarian, pemerintah juga berharap ekosistem kesenian ebeg dapat berkembang menjadi sektor yang berdampak ekonomi bagi para pelakunya.
“Ke depan, kami berharap kesenian ebeg tidak hanya diwariskan, tetapi dapat menjadi seni tradisi yang menciptakan kesejahteraan bagi para seniman,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua PAKUBELING terpilih Priawan menyampaikan bahwa pihaknya bersama 300 kelompok yang tergabung dalam paguyuban siap menjadi motor penggerak pelestarian kesenian ebeg di Purbalingga. Program kerja PAKUBELING antara lain penyelenggaraan festival, kongres, serta kegiatan budaya lain yang melibatkan seniman, masyarakat, serta pemerintah daerah.
“Tugas kami bukan sekadar melestarikan, tetapi memastikan kesenian ebeg tetap hidup dan adaptif terhadap perkembangan zaman,” ujar Priawan.
Dengan dilantiknya kepengurusan baru, PAKUBELING diharapkan mampu memperkuat koordinasi antarkelompok kesenian ebeg serta memperluas kontribusinya dalam memajukan seni budaya daerah.(tha/prokopim)




Recent Comments