PURBALINGGA – Dalam rangka memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Pemerintah Kabupaten Purbalingga menggelar acara Bedah Buku “Babad Wirasaba” yang berlangsung di Lantai III Gedung Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda), Rabu (20/08/2025). Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam upaya menggali kembali sejarah panjang dan akar budaya Purbalingga.
Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan pentingnya pemahaman sejarah dalam memperkuat identitas daerah serta membangun arah kebijakan yang selaras dengan nilai-nilai budaya lokal.
“Dengan memahami sejarah, kita bisa mengerti nilai-nilai kearifan lokal yang masih hidup hingga hari ini. Nilai-nilai dan filosofi itu tak lepas dari budaya masa lampau,” tegas Bupati Fahmi.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa literasi sejarah bukan hanya soal mengenang masa lalu, tetapi juga sebagai pijakan dalam menyelesaikan persoalan masa kini dan merancang masa depan. “Literasi terhadap sejarah bisa menjadi landasan dalam menentukan arah kebijakan yang sesuai dengan akar budaya Purbalingga,” ujarnya.
Bupati Fahmi juga menyampaikan komitmen Pemkab Purbalingga untuk terus menggali sejarah daerah, khususnya jejak kejayaan Wirasaba (cikal bakal berdirinya Purbalingga-red). Acara bedah buku ini menghadirkan tiga narasumber kompeten, yaitu: Sutarman, S.Pd (Penerjemah naskah Babad Wirasaba), Prof Dr Sugeng Priyadi, M.Hum (Guru Besar Universitas Muhammadiyah Purwokerto), Agus Sukoco (Budayawan dan pemerhati sejarah) dengan moderator Tristanto Budoyo (Ketua Dewan Kesenian Purbalingga).

Kegiatan yang dihadiri oleh Sekda Herni Sulasti, para kepala OPD, camat, dan lurah ini diharapkan menjadi awal dari rangkaian kegiatan serupa. Bupati Fahmi menyampaikan harapannya agar kegiatan bedah buku seperti ini bisa terus berlanjut untuk memperkaya referensi dan literasi sejarah masyarakat.
“Kita akan terus berkomitmen bersama para budayawan dan ahli sejarah untuk mengangkat kembali kejayaan Wirasaba. Semoga ini menjadi titik awal kebangkitan sejarah dan identitas Kabupaten Purbalingga,” pungkasnya.(tha/prokompim)




Recent Comments