PURBALINGGA — Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam menyukseskan program Koperasi Merah Putih yang diinisiasi oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Program ini diharapkan mampu menjadi pendorong utama dalam mewujudkan kemandirian desa, memperkuat ketahanan pangan, dan mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045.
Ajakan ini disampaikan Dimas dalam acara Silaturahmi dan Halalbihalal bersama jajaran Forkopimcam, para kepala desa, dan organisasi wanita se-Kecamatan Bojongsari, yang digelar di Pendapa Kecamatan Bojongsari pada Kamis (17/04/2025).
“Koperasi Merah Putih akan diakselerasi, dan ini membutuhkan kolaborasi dari seluruh pihak, mulai dari pemerintah kabupaten hingga desa. Mari kita dukung bersama,” tegas Dimas.
Dimas menyampaikan, program Koperasi Merah Putih dirancang sebagai solusi atas tantangan perekonomian desa. Hal ini dikarenakan keberadaan koperasi ini memiliki sejumlah layanan usaha strategis. Salah satunya di bidang ketahanan pangan yakni dengan menyediakan sembako dengan harga terjangkau, layanan simpan pinjam, klinik dan apotek desa, cold storage untuk hasil pertanian dan perikanan, serta sistem distribusi logistik desa.
“InsyaAllah di semester pertama 2025, Koperasi Merah Putih akan mulai direalisasikan di Purbalingga. Kita harus bergerak cepat dan optimis,” imbuh Dimas.
Selain itu, Dimas juga menyinggung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini mulai berjalan di beberapa wilayah. Program ini merupakan bagian dari upaya peningkatan ketahanan pangan dan kecukupan gizi masyarakat, terutama bagi anak-anak, ibu hamil, serta lansia.
“Program-program yang baik harus kita sambut dengan prasangka baik dan semangat optimis. Mari kita coba dulu, rasakan manfaatnya, lalu bersama-sama kita evaluasi dan perbaiki jika ada kekurangan,” kata Dimas.
Sementara itu, Camat Bojongsari, Tri Wahyu Dini Susanti, mengungkap bahwa hampir 50% desa di wilayahnya telah masuk kategori desa mandiri, dengan rata-rata Indeks Desa Membangun (IDM) mencapai 0,811. Meski demikian, masih terdapat sejumlah pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan.
“Permasalahan stunting dan tingginya angka anak putus sekolah, yakni mencapai hampir 900 anak dalam status putus sekolah. Hal ini masih menjadi perhatian serius kami,” ujar Dini.
Kegiatan Silaturahmi dan Halalbihalal di Kecamatan Bojongsari dihadiri oleh Wakil Ketua TP PKK Denita Dimas Prasetyahani, Asisten Pemerintahan dan Kesra Suroto, dan kepala OPD, dan kabag. (tha/prokompim)
Recent Comments