PURBALINGGA –  Aksi solidaritas luar biasa ditunjukkan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan warga Purbalingga guna mendukung petani di tengah rendahnya harga jual komoditas hortikultura khususnya sayur dalam kurun waktu September-Oktober 2024. Sebanyak 1.000 paket sayuran yang dijual dalam kegiatan Aksi Borong Sayur Petani yang dilaksanakan di areal parkir GOR Goentoer Darjono, Jumat (18/10/2024) ludes dalam hitungan menit.

“Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) berupaya untuk mengendalikan harga sayuran salah satunya dengan aksi borong sayuran petani ini,” jelas Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Purbalingga Mukodam.

Aksi ini, lanjut Mukodam, diharapkan bisa meningkatkan konsumsi petani lokal Purbalingga di tingkat masyarakat, secara psikologis diharapkan aksi ini bisa menaikkan harga produk sayuran petani lokal Purbalingga.

“Ini tentu saja menjadi bentuk kepedulian masyarakat termasuk juga ASN. Kalau bukan kita lalu siapa lagi?,” ujar Mukodam.

Dalam kegiatan Aksi Borong Sayur Petani yang merupakan kolaborasi antara Pemkab Purbalingga dengan Bank Indonesia Purwokerto ini juga turut disosialisasikan penggunaan digitalisasi pembayaran. Dimana paket sayuran yang dijual dilayani dengan dua sistem pembayaran. Yakni secara tunai (cash) dan cashless melalui QRIS.

“Satu paket sayuran dibanderol Rp 20 ribu jika dibayar secara tunai (cash), sedangkan jika dibayar melalui QRIS dihargai Rp 17.500. Ini upaya pemerintah untuk mendorong masyarakat melakukan transaksi secara online ,” jelas Mukodam.

Salah satu ASN di lingkungan Setda Purbalingga, Tiara mengatakan jika kegiatan ini sangat positif. Selain bisa membantu petani, masyarakat juga bisa mendapatkan sayuran yang segar.

Aksi Borong Sayur Petani disinergikan dengan kegiatan pemerintah daerah berupa Gerakan Pangan Murah yang menjual aneka kebutuhan pokok dengan harga murah dan kegiatan senam sehat bersama.(tha/prokompim)