PURBALINGGA – Pemerintah Kabupaten Purbalingga menunjukkan keseriusannya dalam membenahi infrastruktur jalan melalui evaluasi menyeluruh terhadap metode kerja perbaikan jalan, khususnya teknik patching. Kegiatan ini dilakukan usai Apel Bersama yang dipimpin langsung oleh Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif dan Wakil Bupati Dimas Prasetyahani di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Jumat (23/5/2025).
Apel tersebut diikuti oleh seluruh pegawai DPUPR, termasuk para petugas teknis operasional yang mayoritas merupakan tenaga Non-ASN. Momen ini menjadi lebih istimewa karena menghadirkan Ronald Aristone Sinaga, praktisi konstruksi infrastruktur jalan yang akrab disapa Bro Ron.
Usai apel, Bupati dan Wabup bersama jajaran pejabat DPUPR meninjau langsung lingkungan kerja, melakukan inventarisasi peralatan, material konstruksi, hingga meninjau proses kerja para petugas di lapangan. Fokus utama kegiatan ini adalah menilai kemampuan DPUPR dalam melaksanakan tugas harian perbaikan jalan, sekaligus mengidentifikasi kekurangan yang perlu ditindaklanjuti.

Salah satu proses yang dievaluasi secara langsung adalah teknik patching, yakni penambalan pada jalan yang mengalami kerusakan ringan. Bro Ron memberikan masukan detail terhadap proses tersebut, termasuk tahapan-tahapan yang dinilai perlu dan tidak perlu dilakukan demi mencapai hasil tambalan yang optimal.
“Menurut saya, jalan adalah fasilitas paling adil, karena semua lapisan masyarakat bisa menikmatinya. Selain itu, infrastruktur jalan adalah sektor yang sangat penting dalam pengembangan ekonomi dan menumbuhkan potensi positif lainnya,” ujar Bupati Fahmi Muhammad Hanif dalam Apel.
Bupati Fahmi juga menyampaikan bahwa saat ini status jalan mantap di Kabupaten Purbalingga masih berada di angka sekitar 68%. Ia menargetkan peningkatan bertahap hingga di atas 90% dalam beberapa tahun ke depan. Untuk mewujudkan target tersebut, ia mendorong pemerintah desa turut mengalokasikan dana desa untuk pembangunan jalan.
“Saya tidak mau ada infrastruktur yang sengaja dibuat buruk agar setiap tahun diperbaiki dan terus dianggarkan. Lebih baik kita bangun jalan yang berkualitas, awet, dan membahagiakan masyarakat, sehingga anggaran bisa dialihkan ke sektor lainnya,” tegasnya.
Wakil Bupati Dimas Prasetyahani menambahkan, kehadiran Bro Ron merupakan bentuk perhatian serius pemerintah daerah terhadap kualitas pembangunan jalan. “Bro Ron adalah praktisi jalan raya yang sudah belajar langsung praktik pengaspalan di Jepang. Diharapkan ada transfer ilmu dan alih teknologi dari beliau,” katanya.

Wabup Dimas berharap para petugas teknis memperoleh wawasan baru, khususnya dalam pelaksanaan pekerjaan swakelola seperti tambal sulam jalan. Ia juga menekankan pentingnya metode kerja yang baik dan benar untuk hasil yang lebih berkualitas dan tahan lama.
Bro Ron, dalam kesempatan tersebut, tidak hanya memberikan evaluasi teknis namun juga motivasi moral kepada para petugas. Ia menuturkan pernah secara sukarela memperbaiki jalan tanpa diminta dan tanpa bayaran, hanya karena tersentuh oleh unggahan netizen tentang kecelakaan akibat jalan rusak.
“Bayangkan jika yang celaka itu orang tua atau keluarga kita. Kita tidak hanya sekadar turun ke jalan untuk patching berkali-kali yang rusak lagi dalam hitungan hari. Itu namanya membuang-buang uang rakyat. Kita harus bekerja dengan cara terbaik, material terbaik, agar rakyat melintas dengan aman,” ungkapnya.
Ia juga menilai bahwa cara kerja saat ini masih bisa diperbaiki. Dirinya berkomitmen untuk kembali ke Purbalingga di lain waktu bersama timnya untuk memberikan pelatihan langsung. Bro Ron juga menyarankan pemerintah daerah melengkapi peralatan kerja agar para pekerja tidak merasa terbebani dan bisa menerapkan metode baru secara optimal.
“Sebagus-bagusnya ilmu yang saya kasih kalau alatnya nggak lengkap juga, lama-lama akan ‘gerah’ juga balik ke gaya yang lama, yakin saya!. Tapi kalau alatnya lengkap, tekniknya baru kalian akan semangat konsisten,” tutupnya.(Gn/Prokompim)
Recent Comments