PURBALINGGA – Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani, menjamin percepatan pembangunan di wilayahnya akan segera berlangsung dalam waktu tidak terlalu lama. Ia meminta masyarakat bersabar dan memberi waktu kepada pemerintahannya bersama Bupati Fahmi Muhammad Hanif yang baru berjalan dua bulan. Hal ini disampaikannya dalam acara Silaturahmi dan Halal Bihalal di Kantor Kecamatan Bukateja, Jumat (25/4/2025).

“Insya Allah dalam waktu dekat ini, saya beri garansi! Di tahun 2025 ini pembangunan yang ugal-ugalan (penuh semangat, red) itu akan berlangsung,” tegas Dimas di hadapan jajaran aparatur dan masyarakat Bukateja.

Wabup menuturkan, proses pembangunan tidaklah instan. Banyak hal-hal fundamental, mekanisme dan teknis yang harus ditempuh dan dimatangkan sebelum realisasi.

Ia mengungkapkan, Kecamatan Bukateja memiliki potensi besar untuk menjadi barometer kemajuan Purbalingga karena letaknya yang strategis sebagai pintu masuk dari arah Banjarnegara. Secara infrastruktur, Bukateja dinilai sudah cukup memadai dengan adanya jalan provinsi yang telah dibeton, pasar yang baik, terminal, serta layanan Bus Trans Jateng yang menghubungkan hingga Purwokerto.

Dimas juga menyoroti pentingnya penguatan potensi lokal seiring dengan peluncuran program Koperasi Merah Putih oleh pemerintah pusat. Program ini akan menghadirkan kios sembako, unit simpan pinjam, layanan kesehatan desa, apotek, hingga cold storage dan sarana logistik di tingkat desa dan kelurahan.

Selaras dengan itu, Pemkab Purbalingga juga merencanakan program satu desa satu mobil secara bertahap. Namun, Dimas menegaskan bahwa efisiensi tetap menjadi prioritas. “Mas Bupati konsentrasi untuk baguskan jalan dulu, baru mobilnya turun,” katanya.

Ia menambahkan, masa transisi pemerintahan pasca-Pilkada 2024 harus diisi dengan kerja konkret, bukan lagi perdebatan politik. “Kami tidak akan lagi cerita soal dinamika politik selama Pilkada kemarin. Sekarang saatnya bahu membahu mewujudkan Purbalingga B-A-R-U bersama-sama,” serunya.

Dalam semangat peringatan 29 tahun otonomi daerah, Wabup juga mengimbau seluruh jajaran pemerintahan – dari OPD, camat, kepala desa, puskesmas hingga sekolah – untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan menjunjung transparansi dan modernisasi.

Sementara itu, Camat Bukateja, Nur Azizah Erlita, memperkenalkan beragam potensi desa kepada Wabup. Mulai dari Desa Bajong terdapat pengrajin sepatu kulit, Desa Majasari dengan mie ganyong, perajin keripik pisang seperti di Malang, klanting bumbu, Desa Wirasaba terkenal makanan khas jiwel yang enak, Desa Kembangan punya daya tarik gedung sport station untuk berbagai olahraga, Desa Karangcengis terkenal dengan pertanian jambu kristal dan jambu citra, Desa Karanggedang terkenal dengan anyaman bambu, Desa Karangnangka banyak pengrajin gula kelapa, Desa Kedungjati memiliki pengrajin jenang dan wajik.

“BUMDes juga sudah bergerak cukup baik dan memiliki sektor usaha yang bervariasi. Desa Penaruban misalnya, memiliki usaha pengolahan sampah plastik jadi solar dengan kapasitas produksi 100 liter per hari,” katanya.(Gn/Prokompim)