PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menghimbau kepada masyarakat Kecamatan Kutasari untuk cek kesehatan rutin sebagai langkah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Hal ini guna mencegah dan mengatasi secara dini penyakit tidak menular (PTM) tapi mematikan seperti : serangan jantung, stroke, diabetes, kanker dan sebagainya.

“Jadi walaupun merasa sehat tapi cek kesehatan secara rutin itu wajib, karena sekarang banyak penyakit yang tidak menular tapi mematikan. Tadinya merasa sehat tahu tahu meninggal setelah dicek ternyata sakit jantung,” kata Bupati Tiwi dalam kegiatan GERMAS dan Jambore Kader Kesehatan wilayah Puskesmas Kutasari di Lapangan Desa Karangreja, Rabu (22/11/2023).

Tak cukup cek kesehatan rutin, masyarakat juga harus membiasakan pola hidup sehat, seperti : melakukan aktifitas fisik/olahraga, banyak makan buah dan sayur, mengurangi rokok serta istirahat yang cukup.

Bupati juga mengingatkan kepada segenap kader kesehatan dan seluruh stakeholder di Kecamatan Kutasari untuk lebih kerja keras dalam menekan kasus stunting. Hal ini mengingat angka stunting Kutasari sebesar 14,9%.

“Nderek titip ibu-ibu kader nggih, program stunting di masing-masing desa untuk bisa dibantu dan disukseskan,”katanya.

Demikian Angka Kematian Bayi di Kutasari juga butuh perhatian lebih. Saat ini terdapat 8 kasus kematian bayi di tahun 2023 ini

“Saat ini ada program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (memantau ibu hamil). Jadi kalau ada ibu hamil tolong didampingi, jangan sampai kurang gizi nanti anaknya bisa stunting. Kalau ada Ibu hamil yang butuh pertolongan yang cepat, ibu-ibu kader harus sigap melaporkan ke Puskesmas agar penanganannya tidak terlambat sehingga tidak ada kematian ibu/bayi,” katanya.

Kepala Puskesmas Kutasari Suwarno menjelaskan penyebab kematian terbesar saat ini adalah stroke atau penyakit tidak menular akibat pola perilaku masyarakat yang tidak sehat. Kemenkes meningkatkan upaya promotif dan preventif dan tidak mengesampingkan kesehatan.

“Makanya kami di sini ada fasilitas cek kesehatan gratis untuk bisa dimanfaatkan,” katanya.

Ia menyebut, kasus stunting di Kecamatan Kutasari terus ditekan semaksimal mungkin. Salah satunya dengan menggandeng 3 elemen yakni Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), CSR Bank jateng dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).(Gn/Prokompim)