PURBALINGGA– Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-194 Kabupaten Purbalingga, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bersama Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kementerian Agama (Kemenag) Purbalingga melaksanakan kegiatan pentasharufan dana zakat di Pendapa Dipokusumo, Selasa (31/12/2024). Sebanyak Rp 377.300.000 disalurkan kepada 370 mustahik (penerima zakat, red) yang membutuhkan.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Purbalingga Suroto mewakili Bupati Purbalingga menyampaikan apresiasi atas sinergitas yang telah terjalin, utamanya dalam penghimpunan zakat dan pengentasan permasalahan sosial, kemiskinan dan kebencanaan di Kabupaten Purbalingga.
“Apresiasi juga pada Gerakan Cinta Zakat, Infak, dan Sodakoh yang dari tahun ke tahun pengumpulannya semakin meningkat. Dari tahun 2018 yang baru terkumpul Rp 2,1 miliar saat ini per November 2024 terlaporkan telah terkumpul sebesar Rp 4,29 miliar,” paparnya.
Hal ini kata dia, terwujud karena ketekunan dan kerja keras dari semua elemen dalam mendorong kesadaran masyarakat untuk berzakat, infak dan sodakoh guna membersihkan harta yang mereka miliki.
Ketua Baznas Purbalingga, Sudijanto menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Baznas dan UPZ Kemenag untuk mendistribusikan zakat secara amanah dan tepat sasaran. “Kami berharap dana yang disalurkan ini dapat membantu meringankan beban ekonomi masyarakat sekaligus menjadi wujud nyata solidaritas sosial dalam Hari Jadi Purbalingga,” ungkapnya.
Penyaluran zakat yang bersumber dari Baznas Purbalingga diberikan kepada 112 mustahik dengan total zakat sejumlah Rp 192.300.000. Terdiri dari para fi sabilillah (unsur ormas Islam, red) yang bernaung di bawah Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 16 orang , santri Tahfidz Alquran (20 anak), siswa dan guru berprestasi 94 orang), bantuan pendidikan (3 anak), bantyuan modal usaha/zakat produktif (3 orang), bantuan untuk penderes (1 orang), dan bantuan orang sakit (1 orang).
Sedangkan penyaluran zakat dari UPZ Kemenag Purbalingga disalurkan kepada 258 mustahik dengan total zakat sebesar Rp 185 juta. Terdiri dari bantuan modal produktif pondok pesantren (40 ponpes), insentif wiyata bakti (WB) KUA (32 orang), insentif guru RA/BA, MI, MTs, MA (176 orang), beasiswa guru WB RA (2 orang), bantuan modal WB Kemenag (8 orang).
Salah satu penerima bantuan, Sohibul Aswad (36 th) warga Bajong, Bukateja menyampaikan rasa terima kasih dan harapan agar program serupa terus dilakukan secara berkesinambungan.
“Semoga dengan kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan, sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup dan mempererat hubungan sosial antara sesama umat,” ujar dia.(tha/prokompim)
Recent Comments