PURBALINGGA – Prevalensi Stunting di wilayah Kecamatan Padamara terjun dari 17% menjadi 10,7% di tahun ini. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengapresiasi pencapaian ini, menurutnya hal ini tidak terlepas dari peran para kader kesehatan yang semuanya perempuan.

“Pencapaian penurunan hingga 7% itu luar biasa ibu-ibu. Saya mengucapkan terima kasih atas kerja keras kerja ikhlas ibu-ibu kader selama ini,” kata Bupati Tiwi, pada acara Germas Puskesmas Padamara, Kamis (29/8/2024) di Lapangan Desa Sokawera,Kecamatan Padamara.

Menurut Bupati, pencapaian ini menunjukan peran perempuan di Kabupaten Purbalingga yang luar biasa.Tak hanya itu, prestasi penurunan Prevalensi Stunting tingkat Kabupaten Purbalingga tahun 2023 lalu juga diganjar Wakil Presiden dengan Dana Insentif Daerah hingga Rp 6 miliar.

“Bu Tiwi selama beberapa tahun di pemerintahan merasakan betul peranan dari perempuan-perempuan Purbalingga. Kalau kita bicara kader-kader kesehatan di desa mayoritas pasti merangkap sebagai kader PKK, kader TPK (Tim Pendamping Keluarga) yang rata-rata perempuan lagi, perempuan lagi, perempuan lagi,” katanya.

Sebagai bentuk apresiasi, Bupati Tiwi telah memberikan perhatian untuk memberi semangat para kader kesehatan saat bertugas. Jika tahun-tahun sebelumnya mereka sudah dibekali seragam batik, seragam olah raga dan tahun ini dibekali sepatu. Tahun depan, Bupati bakal mensupport tas dan kerudung kepada mereka.

“Tahun depan Bu Tiwi juga memprogramkan peningkatan insentif untuk para kader kesehatan, karena Bu Tiwi gendernya sama dengan ibu-ibu kader kesehatan maka Bu Tiwi paham betul apa yang dirasakan kader-kader kesehatan. Mudah-mudahan kolaborasi Pemda dengan Pemerintah Desa bisa semakin memberikan perhatian-perhatian lebih kepada ibu-ibu semua,” katanya.

Kepala Puskesmas Padamara, dr Anita Valiane Utami meyampaikan kegiatan germas sebagai promosi mengajak masyarakat hidup bersih dan sehat agar terhindar penyakit menular dan tidak menular, termasuk stunting dan gizi buruk. Ia menjelaskan penurunan prevalensi stunting dari 17% menjadi 10,7% merupakan perhitungan pada Semester I tahun 2024 ini. 

“Sebelumnya kita tertinggi di Kabupaten Purbalingga 17% alhamdulillah ini berkurang berkat kerjasama dari kader kesehatan serta kerjasama yang baik lintas sektoral dari Camat, Kades dan Lurah,” katanya.

Seperti biasa, kegiatan Germas disediakan layanan skrining penyakit tidak menular (PTM), makan buah bersama dan senam. Kegiatan germas juga disediakan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) yang memberi edukasi makanan mudah murah dan sehat guna asupan gizi pencegahan stunting. Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Purbalingga juga turut memberikan penyuluhan anti narkoba kepada masyarakat. (Gn/Prokompim)