PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menilai angka stunting di Kecamatan Rembang masih harus diturunkan signifikan. Angka prevalensi stunting di Rembang mencapai 15% cukup jauh dari rata-rata kabupaten yang sudah 11,78 %.

“Forkopincam bisa fokus bersama Puskesmas dan kader-kader kesehatannya agar kasus stunting bisa diturunkan syukur-syukur hingga di bawah rata-rata kabupaten,” kata Bupati dalam Acara Silaturahmi dan Halal Bihalal Bupati bersama Aparatur dan Masyarakat di Pendopo Cokrosunaryo, Kecamatan Rembang, Jum’at (3/5/2024).

Bupati meyakini, menuntaskan kasus stunting di Kecamatan Rembang ini bukan hal mustahil. Asalkan seluruh unsur terkait serius, termasuk pemerintah desa melalui intervensi dana desa nya.

“Itu bukan hal mustahil, kalau Camat, Kapus (Kepala Puskesmas) dan kader kesehatan fokus bergerak bareng-bareng, apalagi APBDes juga diperbolehkan untuk penanganan stunting, tinggal ada action nyata,” katanya.

Masih terkait pembangunan sumber daya manusia, selain mengentaskan stunting, Bupati juga ingin menuntaskan masalah anak usia sekolah tidak sekolah (AUSTS). Sebab tahun 2030 Indonesia akan menghadapi Bonus Demografi dimana penduduk usia produktif lebih banyak ketimbang non produktif.

“Ini akan jadi peluang, jika ini bisa dimanfaatkan dengan baik, Indonesia bisa menjadi negara maju,” katanya.

Terkait pengentasan AUSTS, Bupati menginstruksikan para Korwilcam Dindikbud di tiap kecamatan untuk bergerak. Dorong para kepala sekolah untuk peduli dengan lingkungan di sekolah masing-masing termasuk keberadaan AUSTS.

“Saya ingin ada gerakan bersama, mengedukasi keluarga termasuk anak putus sekolah agar mau melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi. Bonus Demografi tahun 2030 menjadi peluang Indobesia menjadi negara maju asalkan mulai saat ini membina generasi muda memiliki kualitas baik. Termasuk AUSTS diminimalisir,” katanya. (Gn/Prokompim)