PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengingatkan kepada seluruh aparatur pemerintah di Kecamatan Mrebet untuk menghindari disharmonisasi dalam setiap internal satuan kerjanya. Sebab disharmonisasi bisa menjadi pangkal terhambatnya pembangunan.

“Disharmonisasi biasanya awal permasalahan timbul. Hambatan dalam pemerintahan, dan setiap masalah hendaknya diselesaikan dengan duduk bersama, mencari solusi bersama. Jangan langsung memperkarakan di hadapan Aparat Penegak Hukum (APH),” kata Bupati Tiwi dalam acara Amaliyah Syawal Halal Bihalal Pemkab Purbalingga bersama Aparatur Pemerintah se-Kecamatan Mrebet, Senin (15/4/2023) di Kantor Kecamatan Mrebet.

Bupati mengingatkan, kekompakan menjadi salah satu kunci suksesnya pembangunan. Ia berharap kegiatan silaturahmi ini tidak hanya sebagai ajang bermaaf-maafan akan tetapi juga sarana agar satu sama lain semakin solid dan kompak.

“Ke depan saya tidak ingin dengar cerita di kecamatan Forkopimcamnya tidak kompak, kepala puskesmas dengan nakesnya tidak kompak, aja nganti. Begitu juga di desa, aja nganti kepala desanya tidak akur dengan BPDnya, tidak akur dengan perangkat desanya, dan dengan ketua RT nya,” katanya.

Bupati mengucapkan terima kasih kepada segenap aparatur di Kecamatan Mrebet yang telah membantu dan sengkuyung terhadap program pemerintahan Tiwi – Dono yang sudah 2 tahun 3 bulan. Ia mengajak untuk terus sengkuyung menuntaskan PR – PR di sisa masa jabatan.

“Bu Tiwi dengan Pak Dono ini bukan pimpinan yang anti kritik, kamipun akan selalu terbuka dengan masukan kritik apapun selama itu baik untuk pembangunan Purbalingga,” katanya.(Gn/Prokopim)