PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi meninjau langsung keberadaan pompa tenaga surya di Desa Senon, Kecamatan Kemangkon, Jumat (14/06/2024). Bupati dibuat takjub dengan berbagai kelebihan dari inovasi di bidang pertanian hasil karya pemuda tani Purbalingga tersebut.

“Saya melihat langsung pompa air ini tanpa harus menggunakan solar dan listrik hanya menggunakan tenaga matahari (surya) sudah bisa mengaliri petak-petak sawah di Desa Senon,” kata Bupati Tiwi.

Menurutnya, inovasi teknologi ini merupakan inisiasi yang luar biasa dari putra-putra daerah yang memiliki perhatian atau kepedulian yang luar biasa kepada sektor pertanian.

“Ini harus bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk bisa meningkatkan  produktivitas pertanian. Karena tidak hanya efektif untuk mencukupi kebutuhan air, inovasi teknologi ini juga sangat efisien dari sisi biaya. Untuk biaya maintenance juga tergolong murah,” ujar dia.

Bupati berharap, pemerintah pusat bisa memberikan perhatian dengan menggandeng putra-putra daerah untuk mengembangkan dan mereplikasi teknologi pertanian ini di titik-titik areal persawahan yang memiliki potensi kekeringan.

“Insha Allah salah satu karya putra Kemangkon yang peduli pertanian ini akan kita jadikan sebuah program membantu kadang-kadang tani di Purbalingga. Ini akan kita masukan dalam pembahasan anggaran 2025,” kata Bupati Tiwi saat Samban Tani di Balai Desa Senon.

Founder Botan Solar Pump Galih Satya Dharma mengatakan pompa  air tenaga surya mampu mengairi 10 hektare sawah dengan waktu beroperasi selama 3 hari. Teknologi ini sudah dilengkapi dengan sistem keamanan yang lengkap.

“Harapan saya teknologi ini bisa diaplikasikan di desa-desa yang lain di Kecamatan Kemangkon, Kalimanah, Bukateja, dan Padamara yang notabene kekurangan air. Dimana di wilayah tersebut ada sumber air namun tidak bisa dimanfaatkan oleh petani untuk mengolah lahan persawahan dikarenakan kurangnya pompanisasi,” kata dia.(tha/prokompim)