PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi memberikan apresiasi kepada para kader kesehatan yang telah kontribusi membantu program pemerintah di bidang kesehatan. Bupati berkomitmen membuat regulasi yang pro terhadap kesejahteraan mereka.

“Kalau masalah honor kader kesehatan itu memang ranahnya Kepala Desa (Kades), karena kader kesehatan di bawah pembinaan Kades. Tapi besok Bu Tiwi akan upayakan membuat regulasi agar kesejahteraan kader lebih baik,” kata Bupati Tiwi dalam kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Puskesmas Karangtengah dan Karanganyar di Lapangan Desa Mergasana, Kecamatan Kertanegara, Selasa (30/7/2024).

Selain masalah kesejahteraan, Bupati Tiwi juga akan memberikan perhatian untuk memberi semangat para kader saat bertugas. Jika tahun-tahun sebelumnya mereka sudah dibekali seragam batik, seragam olah raga dan tahun ini dibekali sepatu.

“Kalau tahun depan dikasih tas dan kerudung yang seragam, purun napa mboten?. Tolong dicatat ini rekan-rekan kepala puskesmas agar tahun depanpun masih bisa ada perhatian kepada para kader kesehatan,” katanya.

Pada kesempatan Germas kali ini, Bupati mengajak para kader kesehatan untuk menjadi penggerak Germas di desanya masing-masing. Mulai dari mempelopori kegiatan olahraga/aktivitas fisik, mengajak pemeriksaan kesehatan rutin, mengajak memperbanyak konsumsi buah dan sayur serta mengingatkan untuk istirahat yang cukup dan menghindari rokok.

“Ibu-ibu kader kesehatan adalah ujung tombak keberhasilan program kesehatan Pemkab Purbalingga. Tanpa ibu mustahil program bisa berjalan dengan baik hingga tingkat desa,” katanya.

Kegiatan Germas juga disediakan sejumlah stand pelayanan kepada masyarakat. Mulai layanan dari skrining penyakit tidak menular (PTM), Dapur Sehat atas Stunting (Dashat) hingga stand UMKM. Kedua Puskesmas juga meluncurkan dua program, yakni Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Desa Maribaya Kecamatan karanganyar dan Posyandu Remaja di Desa Karangasem dan Karangtengah Kecamatan Kertanegara.

Kepala Puskesmas Karangtengah, drg Nur Syarifah Widiasih dalam kegiatan Germas menginformasikan, angka prevalensi stunting di Kecamatan Kertanegara tahun 2024 berada di angka 14,7 %, angka kematian ibu (AKI) masih 0 kasus dan angka kematian bayi (AKB) sudah ada 5 kasus. “Kami mohon arahan ibu Bupati terkait program penurunan stunting,” katanya. (Gn/Prokompim)