PURBALINGGA – Program Upland dari Kementerian Pertanian RI (Kementan RI) untuk Kabupaten Purbalingga harus dijaga keberlanjutannya. Sebab, program yang dimulai sejak 2021 sampai 2024 ini, telah menyasar manfaat mulai dari menjaga ketahanan pangan, menekan kemiskinan juga menekan stunting.

“Walaupun Program Upland sudah selesai pembiayaannya, kita berharap keberlanjutan kegiatannya di masing-masing kelompok harus tetap dilanjutkan. terutama untuk budidaya kambing dan lada,” kata Bupati Purbalingga diwakili Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda, Mukodam dalam acara Expo dan Gerakan Kesadaran Gizi dalam rangka Penutupan Upland Project 2021 – 2024 di Lapangan Desa Larangan Kecamatan Pengadegan, Rabu (28/8/2024).

Untuk diketahui program Upland dari Kementan RI diberikan ke Kabupaten Purbalingga guna mengembangkan dua komoditas unggulan dari Kecamatan Kejobong dan Pengadegan yakni Peternakan Kambing dan Budidaya Lada. Program ini menyasar 32 kelompok tani dan 1 kelompok usaha bersama (KUBE) dengan nilai bantuan sebesar Rp 22 miliar plus Rp 1 miliar untuk microfinance.

“Kami harap kandang (kambing) yang sudah ada tetap terisi (kambing). Boleh dijual manakala secara analisa keuangan menguntungkan. Tetapi kalau sudah dijual uang jangan disimpan saja, tapi dibelanjakan kembali supaya minimal jumlah populasinya tetap syukur bertambah,” katanya.

Sedangkan bibit Lada yang sudah dibantukan kepada para kelompok untuk ditanam dan dipelihara agar populasinya meningkat, diharapkan produksinya meningkat. Peluang dua komoditas ini sangat banyak, kambing akan selalu laku dan permintaan 300 ton lada ke Purbalingga untuk diekspor ke Jepang juga belum terpenuhi.

“Ini jadi kesempatan yang baik bagi petani yang mendapatkan program Upland,” katanya. 

Mukodam berharap program Upland ini secara berkelanjutan dapat meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus menekan angka kemiskinan. Pada sisi yang lain, upaya peningkatan populasi kambing berupa penggemukan dan breeding dari program Upland ini bisa menjaga ketahanan pangan.

Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Purbalingga, Revon Harpindiat menjelaskan program Upland diberikan kepada 32 kelompok tani dan 1 KUBE di Kecamatan Kejobong dan Pengadegan. Fasilitas yang diberikan berupa : kambing, gudang pakan, unit pengolah pupuk organik (UPPO), konsentrat, termasuk bibit hijauan pakan. Mereka juga mendapat paket produksi lada berupa : bibit lada, pupuk, pestisida dan lain sebagainya.

“Selain itu juga kelompok menerima kegiatan infrastruktur berupa Jalan Usaha Tani (JUT) yang terbangun total 17 kilometer untuk 32 kelompok dan sumur bor sebanyak 32 unit,” katanya.

Upland juga memprogramkan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) kepada 25 kelompok masyarakat untuk mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan. P2L bertujuan meningkatkan ketersediaan pangan aksesibilitas pangan rumah tangga yang beragam.

“Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan gizi seimbang dan peningkatan pendapatan disamping itu pencegahan stunting di wilayah Kejobong dan Pengadegan,” lanjutnya.

Untuk diketahui kegiatan Expo dan Gerakan Kesadaran Gizi terdiri dari : Kontes Ternak, Lomba Memasak, dan Pameran Produk P2L. Diserahkan juga  Distribusi 228 paket stunting senilai Rp 22 juta berupa bantuan pangan produk P2L kepada balita dengan risiko stunting.(Gn/Prokompim)