PURBALINGGA – Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani, menegaskan bahwa di era media sosial seperti saat ini, hal-hal kecil bisa dengan cepat menjadi viral dan berdampak luas. Karena itu, ia mengingatkan seluruh aparatur pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik dan memastikan sarana serta prasarana dalam kondisi memadai agar tak menjadi sorotan negatif publik.
“Kalau kita tidak memberikan pelayanan yang terbaik atau sarprasnya kurang memadai, maka hati-hati kena sidak dan viral di media sosial,” ujarnya saat acara Silaturahmi dan Halal Bihalal bersama aparatur pemerintah dan tokoh masyarakat Kecamatan Mrebet di Pendopo Kantor Kecamatan Mrebet, Selasa (22/4/2025).
Namun, Wabup menekankan bahwa viralnya hasil sidak seharusnya tidak dianggap sebagai upaya merusak citra pemerintah. Sebaliknya, hal itu bisa menjadi pemicu untuk berbenah. “Jika saya melakukan sidak dan ditemukan hal-hal yang tidak baik, seharusnya itu menjadi refleksi untuk diperbaiki,” tegasnya.
Menurut Dimas, viralnya suatu peristiwa di media sosial juga memberi ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan tanggapan dan kritik yang bisa dijadikan bahan evaluasi. Ia bersama Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif atau yang akrab disapa Mas Fahmi, berkomitmen untuk mengoptimalkan pelayanan publik dan melakukan pembenahan secara menyeluruh.

“Ketika semuanya sudah dibenahi, maka saatnya kembali kami sampaikan bahwa pelayanan sudah baik dan masyarakat pun akan paham bahwa kita telah berbenah,” tambahnya. Ia yakin bahwa pelayanan publik yang optimal akan berbanding lurus dengan kepuasan dan ketenangan masyarakat. “Kalau pelayanannya sudah baik, pasti masyarakat juga tidak akan ribut,” ujarnya.
Wabup juga mengimbau agar seluruh instansi pemerintah mulai berbenah sebelum adanya sidak. Ia menekankan pentingnya kesiapan sejak awal, karena hal kecil yang luput perhatian pun bisa menjadi besar jika viral di media sosial. “Meskipun hal sepele, tapi kalau dikemas dan digoreng, bisa jadi masalah,” ucapnya.
Sementara itu, Camat Mrebet, Hendro Prasetyo, melaporkan bahwa dua puskesmas di wilayahnya, yakni Puskesmas Mrebet dan Puskesmas Serayularangan, telah membuka layanan cek kesehatan gratis, termasuk pemeriksaan tuberkulosis (TB) sebagai bagian dari program eliminasi TB.
Selain itu, ia juga menginformasikan bahwa bangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Tangkisan kini tidak layak digunakan karena rusak. Untuk sementara, layanan kesehatan dipindahkan ke salah satu ruangan di Balai Desa Tangkisan.(Gn/Prokompim)
Recent Comments