PURBALINGGA- Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi membuka secara resmi kegiatan Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) ke XII Tingkat Kabupaten Purbalingga. Bupati berharap dari kegiatan ini tercetak generasi muda penerus bangsa yang tangguh dalam menghadapi tantangan zaman serta bisa berkontribusi pada pembangunan.

“Semoga para santriwan/santriwati menjadi generasi muda yang insani, qurani, berakhlakul karimah sesuai dengan visi misi Purbalingga. Generasi muda yang tangguh di era digitalisasi serta bisa berkontribusi pada pembangunan Purbalingga,” kata Bupati Tiwi di Pendopo Cahyana, Minggu (15/10/2023).

Bupati menyebut, di tengah revolusi industri 4.0, generasi muda dihadapkan oleh beragam tantangan terkait degradasi moral. Seperti maraknya budaya seks bebas yang mengakibatkan banyak anak melakukan pernikahan dini. Kemudian penggunaan obat-obatan terlarang dan minuman keras. Serta masuknya paham radikalisme di tengah anak-anak melalui media sosial.

“Sebagai orangtua kita harus mampu membentengi anak-anak agar tidak terjerumus hal-hal negatif. Kita punya tanggung jawab yang besar untuk membimbing dan mendampingi anak-anak kita,” ucap bupati.

Bupati menegaskan bekal ilmu agama sangat penting dalam membentengi anak dari pengaruh lingkungan yang negatif. Anak-anak dan generasi muda, kata bupati, adalah aset bangsa yang nantinya akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan.

“Terima kasih kepada ustaz dan ustazah yang telah memberikan pengajaran agama kepada generasi-generasi muda kita,” ujar bupati.

Tak lupa bupati mengapresiasi kepada Badan Koordinasi Lembaga Pendidikan Alquran (Badko LPQ) Purbalingga yang  telah sukses menyelenggarakan giat FASI ke XII. Untuk memacu semangat ratusan santriwan/santriwati yang mengikuti gelaran festival yang sempat tertunda selama tiga tahun tersebut, bupati menjanjikan hadiah umrah bagi santri yang berhasil menjadi juara di tingkat provinsi dan mewakili Provinsi Jateng dan Purbalingga di FASI di tingkat nasional.

Ketua Badko LPQ Purbalingga Sarif Hidayat mengatakan, ada sebanyak 17 cabang yang dilombakan, terbagi berdasarkan jenjang usia.

“Gelaran FASI dilaksanakan di dua tempat. Yakni di Pendopo Cahyana dan Kantor Kementerian Agama Purbalingga. Semoga berjalan dengan lancar dan menjadi media yang bagus guna memotivasi anak-anak untuk berinteraksi melalui festival ini,” kata dia.

Dalam kegiatan tersebut Bupati Tiwi didampingi Ketua Dekrasnasda, dan Kepala Dindikbud berkeliling melihat peserta lomba menggambar dan mewarnai. Sesekali Bupati Tiwi berinteraksi dengan santri, menanyakan objek atau tema apa yang akan mereka gambar. (tha/prokompim)