PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Pemilu 2024. Termasuk kepada seluruh masyarakat Kabupaten Purbalingga yang telah ikut memberikan suaranya dan berpartisipasi di ajang Pemilu 2024.

“Kepada jajaran Forkopimda/TNI/Polri yang telah mengawal dan mengamankan agar pesta demokrasi berjalan lancar, aman, damai, dan kondusif,” kata Bupati Tiwi dalam sambutannya pada acara Sema’an Al Quran, Khotmil Quran, Istighosah dan Pengajian Jumat Kliwon, Jumat Malam (23/2/2024).

Bupati juga menyampaikan terima kasihnya kepada penyelenggara Pemilu, KPU dan Bawaslu atas kerja kerasnya yang luar biasa sehingga tahapan Pemilu berjalan dengan sukses dan lancar. Begitu pula dengan para alim ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat yang ikut serta dalam menjaga kondusifitas sebelum, pada saat dan pasca Pemilu.

“Alhamdulillah semua tetap aman, damai dan kondusif tentunya tidak terlepas dari doa para kyai, alim, ulama, ustadz, ustadzah dan tokoh-tokoh agama,” ujarnya.

Bupati Tiwi menjelaskan kegiatan pemungutan suara telah selesai dan masih berlangsung proses penghitungan suara. Tugas masyarakat, pemerintah dan seluruh pihak ikut mengawal  proses penghitungan suara.

“Proses penghitungan suara dijadwalkan akan berlangsung sampai pertengahan bulan Maret, masih cukup panjang, untuk itu kita kawal bersama agar berjalan aman, damai dan kondusif,” terang Bupati.

Pada kesempatan tersebut, Bupati berpesan siapapun pemimpin atau anggota legislatif yang terpilih nantinya didoakan agar bisa amanah dalam memimpin Indonesia. Selain itu, bisa membawa dampak kemajuan bagi Indonesia termasuk seluruh kabupaten/kota yang ada di Indonesia.

“Kita tidak perlu mempermasalahkan siapa yang menang dan kalah. Tidak perlu lagi ada ribut-ribut tentang politik dan pilihan. Hargai prosesnya, kita sebagai warga harus legowo siapapun yang akan memimpin,” ungkapnya.

Bupati juga menitipkan agar masyarakat mendukung dan menyengkuyung program-program Presiden dan Wakil Presiden Indonesia yang kelak akan memimpin selama lima tahun kedepan. Begitu pula dengan tokoh agama, alim, ulama, ustadz dan ustadzah agar membantu pemerintah untuk ikut serta mempersatukan seluruh pihak.

“Termasuk kita yang menjadi bagian dari pemerintah tugasnya sebagai perekat dan pemersatu masyarakat, agar persatuan dan kesatuan bisa terjalin kembali dengan baik dan masyarakat senantiasa guyub rukun,” pungkas Bupati Tiwi. (Lil/Prokompim)