PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, Wakil Bupati Purbalingga H Sudono beserta jajaran Forkopimda melakukan monitoring terhadap Tempat Pemungutan Suara (TPS) di masing-masing kecamatan. Kegiatan ini memastikan kelancaran dan kondusifitas kegiatan pemungutan suara.

“Alhamdulillah dari pemantauan yang kami lakukan, semua proses pemungutan suara berjalan dengan aman, lancar dan kondusif, dan dengan tingkat partisipasi di beberapa desa yang saya lihat juga antusias dan cukup tinggi,” kata Bupati Tiwi usai Monitoring TPS Pemilu Serentak Tahun 2024, Rabu (14/2/2024) di Desa Karangduren, Kecamatan Bobotsari.

Monitoring kali ini, Bupati mendapati laporan adanya surat suara yang rusak di TPS 14 Desa Kutasari, Kecamatan Kutasari. Kerusakan yang ditemui berupa surat suara robek. Meski demikian hal ini tidak menghambat pelaksanaan pemungutan suara di TPS tersebut, mengingat jumlahnya tidak signifikan.

“Mudah-mudahan tidak ada kendala lagi sampai dengan proses pemungutan suara selesai dilanjut dengan penghitungan suara,” katanya.

Bupati berharap, pesta demokrasi di Kabupaten Purbalingga bisa dijadikan contoh pesta demokrasi yang berintegritas, bermartabat dan menjadi pesta demokrasi yang memberikan keleluasaan kepada seluruh warga masyarakat untuk menentukan pilihannya masing-masing.

Sementara itu, dari hasil monitoring tim 2 yang dipimpin oleh Wakil Bupati Purbalingga Sudono terpantau tingkat partisipasi pemilih di masing-masing TPS yang dikunjungi lebih dari 60 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Seperti saat tim berkunjung ke TPS 008 Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, sekira pukul 12.30 WIB jumlah kehadiran sebanyak 230 pemilih dengan jumlah DPT sebanyak 285 pemilih. Dan saat tim monitoring di TPS 009 Desa Karangtengah Kecamatan Kertanegara.

“Saya berharap tingkat partisipasi politik masyarakat pada gelaran Pemilu 2024 kali ini bisa lebih baik dari pemilu sebelumnya, minimal kehadiran 60 persen,” ujar Wabup Sudono saat monitoring TPS di Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar.

Untuk itu Wabup Sudono meminta kepada petugas dan pihak pemerintah desa/kelurahan untuk proaktif kepada warga yang belum menyalurkan hak pilihnya. Jika pada batas waktu tertentu tingkat kehadiran masih rendah yakni di bawah 60 persen, ada petugas yang woro-woro agar warga segera hadir ke TPS dan menyalurkan hak suaranya.

Dari hasil pantauan tim 2, sejumlah TPS mengusung tema yang cukup unik. Diantaranya di TPS 008 Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengenakan seragam SD dan SMP saat melayani masyarakat yang akan melakukan coblosan.

Kemudian di TPS 008 Desa Bodas Kecamatan Rembang, petugas KPPS mengenakan seragam kain lurik. Begitu pula di TPS 004 Desa Pekiringan Kecamatan Karangmoncol yang mengusung nuansa batik tulis di area TPS.  

Untuk diketahui, monitoring dibagi 2 tim. Tim-1 yang dipimpin Bupati memonitor secara sampel di TPS 09 Kelurahan Purbalingga Wetan, TPS 10 Desa Selabaya, TPS 02 Desa Kalitinggar Kidul, TPS 14 Desa Kutasari, TPS 08 Desa Bojongsari, TPS 08 Desa Mangunegara dan TPS 08 Desa Karangduren.

Sementara rombongan Tim-2 yang dipimpin Wakil Bupati memonitor secara sampel di TPS 07 Desa Panican, TPS 11 Desa Kebutuh, TPS 07 Desa Pandansari, TPS 08 Desa Penolih, TPS 01 Desa Tumanggal, TPS 08 Desa Bodaskarangjati, TPS 04 Desa Pekiringan, TPS 09 Desa Karangtengah (Kecamatan Kertanegara), dan TPS 08 Desa Karanganyar.(Gn/Tha/Prokompim)