PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menerima aspirasi dari masyarakat Desa karanggambas, Kecamatan Padamara untuk membantu rehab gedung Balai Desa. Camat Padamara, Sarno mengungkapkan kantor Balai Desa Karanggambas sudah lama tidak direhab.

“Pak Kades baru punya keinginan rehab Balai Desa yang bangunannya sudah lama, kondisinya sangat memprihatinkan khususnya aula. Mungkin ini bisa difasilitasi,” kata Camat Sarno pada kegiatan Amaliyah Ramadhan Ashar Keliling di Masjid Al Istiqomah Desa Karanggambas, Kecamatan Padamara, Jum’at (14/4/2023).

Ia menambahkan, selain gedung balai desa, Ia juga menyampaikan keluhan masyarakat yang lain. Diantaranya usulan pemasangan lampu penerangan jalan umum (LPJU) di ruas jalan Karanggambas – Mipiran. Selain itu juga penanganan jembatan di Karanggambas penghubung Kecamatan Padamara dengan Kutasari.

“Jembatan penghubung Padamara Kutasari via Karanggambas kondisi ambles mungkin nanti perlu dicek mudah mudahan bisa difasilitasi karena jika dibiarkan semakin parah akan membahayakan,” katanya.

Melalui kegiatan Ashar Keliling, Bupati Tiwi merespon positif apa yang jadi aspirasi di atas. Mulai dari usulan rehab gedung Balai Desa, Bupati akan menyiapkan anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK).

“Insya Allah di Perubahan APBD 2023 ini saya plot BKK untuk Karanggambas. Yang penting masyarakatnya mendukung setiap program kebijakan pemerintah,” kata Bupati.

Terkait usulan pemasangan LPJU, BUpati juga menginstruksikan Kepala Dinas Perhubungan (Dinhub) untuk bisa merealisasikannya dalam waktu yang tidak terlalu lama. Demikian pula usulan penanganan jembatan Karanggambas penghubung Kecamatan Padamara – Kutasari untuk bisa ditindaklanjuti.

“Pak Gondo (Kepala DPUPR) nanti jangan langsung pulang ke rumah, tadi ada keluhan terkait jembatan penghubung Padamara – Kutasari mudah mudahan bisa segera ditangani,” katanya.

Bupati menginformasikan, Desa Karanggambas terakhir menerima BKK dari Pemkab Purbalingga di tahun 2020 sebesar Rp 85 juta. Tahun 2023, Desa ini juga mendapatkan alokasi pembangunan irigasi untuk pertanian senilai Rp 200 juta.(Gn/HumproSetda)