PURBALINGGA – Wakil Bupati (Wabup) Purbalingga H Sudono berharap adanya kolaborasi antara pemerintah daerah, pemerintah desa dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk menambah terus Desa Bersih Narkoba (Bersinar) di Purbalingga. Hal ini diungkapkan Wabup saat menerima kunjungan kerja Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah Brigjen Pol Heru Pranoto ke Purbalingga, Kamis (2/3/2023) di OR Graha Adiguna.

“Saat ini di Purbalingga baru ada 11 desa di 11 kecamatan yang sudah terbentuk sebagai Desa Bersinar. Tinggal 7 kecamatan yang belum terbentuk. Harapannya dengan rawuhnya bapak Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah dan ibu Kepala BNN Kabupaten Purbalingga bisa membantu mewujudkan Desa Bersinar di seluruh kecamatan,” kata Wabup Sudono.

Ia menyebut, 11 desa yang sudah terbentuk sebagai Desa Bersinar diantaranya : Desa Timbang (Kecamatan Kejobong) Desa Sempor Lor (Kecamatan Kaligondang) Desa Kembangan (Kecamatan Bukateja), Desa Muntang (Kecamatan Kemangkon), Desa Dawuhan (Kecamatan Padamara), Desa Meri (Kecamatan Kutasari), Desa Kajongan (Kecamatan Bojongsari), Desa Cipaku (Kecamatan Mrebet), Desa Gandasuli (Kecamatan Bobotsari), Desa Tlahab Kidul (Kecamatan Karangreja), dan Desa Tunjungmuli (Kecamatan Karangmoncol).

“11 Desa Bersinar ini harapannya tetap dipertahankan kebersihannya dari narkotika,” imbuhnya.

Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah, Brigjen Pol Heru Pranoto mengapresiasi Pemkab Purbalingga yang telah membentuk Perda terkait Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN).

“Kaitan Perda P4GN bisa ditindaklanjuti dengan Perbup, misal di dalamnya mengatur agar setidaknya 10% desa di masing-masing kecamatan ditetapkan sebagai Desa Bersinar. Tidak hanya dicanangkan, tetapi programnya juga harus berjalan,” katanya.

Melalui Desa Bersinar, setidaknya di dalamnya terbentuk penggiat/relawan anti narkoba. Selain itu juga pembentukan Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) yang bisa digabungkan dengan Posyandu.

“IBM dibentuk oleh masyarakat didampingi BNN, jadi kalau ada masyarakat yang terpapar narkoba, mereka bisa konseling, bisa kita arahkan, bisa kita lihat tingkat keparahan. Kalau sudah mengarah ke kecanduan tingkat yang lebih tinggi maka kita arahkan untuk rehabilitasi,” katanya.

Ia mengungkapkan saat ini prevalensi penggunaan narkotika di Jawa Tengah mencapai 1,30% atau 198 ribu jiwa. Hal ini menunjukan kebutuhan yang tinggi akan tempat rehabilitasi.

“Program-program Desa Bersinar juga bisa disinergikan dengan program-program lain yang dipusatkan di desa. Pemda dan BNN memiliki tugas yang sama, yaitu mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang baik,” katanya.(Gn/HumproSetda)