PURBALINGGA – Pemerintah Kabupaten Purbalingga di bawah kepemimpinan Bupati Dyah Hayuning Pratiwi dan Wakil Bupati Sudono menjadikan kecukupan pangan dan papan bagi masyarakat sebagai misi ketiga yang harus dicapai. Untuk itu, digelontorkan berbagai macam program dan bantuan dengan tujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

“Alhamdulilah data menunjukan bahwa angka kemiskinan di Purbalingga dari tahun ke tahun terus menurun, dari 16,24 % pada 2021 saat pertama kali kami menjabat, lalu turun menjadi 15,30 % di tahun 2022 dan turun lagi menjadi 14,99 % di tahun 2023” ujar Bupati Tiwi dalam keterangannya, Rabu (28/02/2024).

Selama 2023, ada bermacam bantuan sosial yang diluncurkan, seperti program ‘Rantang Berkah’ bagi lansia sebatangkara sebanyak 510 orang dengan anggaran Rp 2,3 milyar, santunan kematian untuk 45 keluarga tidak mampu, santunan anak yatim piatu sebanyak 5.000 anak senilai Rp 1 milyar, bantuan beras dan lele sebanyak 16.368 paket senilai Rp. 1,07 milyar.

Kemudian, bantuan kepada disabilitas berupa alat bantu dengar, kruk, kursi roda, walker dan lainnya. Lalu, bantuan kepada Orang Dengan Kecatatan Berat (ODKB) sebanyak 300 orang senilai Rp 1,08 milyar, bantuan untuk 35 panti (panti asuhan, panti wredha, yayasan dan lainnya) juga Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada petani tembakah dan buruh pabrik rokok sebanyak 1.500 orang senilai Rp 1,8 milyar.

“Bantuan-bantuan sosial tersebut difokuskan untuk benar-benar membantu masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan,” imbuh Bupati Tiwi.

Lalu, untuk menyediakan papan yang layak juga dilaksanakan program Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk 2.495 unit rumah. Anggaran total yang dikucurkan mencapai Rp 41,114 milyar.

“Kegiatan tersebut, selain melalui anggaran pemerintah juga berkolaborasi dengan Baznas, PMI, Dana Desa dan Corporate Social Responsibility (CSR),” imbuhnya.

Berikutnya, pemkab berupaya keras untuk meningkatkan capaian akses air minum layak dengan program pembangunan Sarana Penyediaan Air Minum (SPAM) dan Hibah Air Minum Pedesaan. Total anggaran yang dikucurkan sebanyak Rp 15,582 milyar untuk 3.046 sambungan rumah di 41 desa.

Kemudian, ada pembangunan tanki septic individual untuk 968 KK di 13 desa senilai 6,776 milyar. Ada juga pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Skala Pemukiman untuk 50 KK di 1 desa senilai 500 juta.

Hasilnya, capaian akses sanitasi layak meningkat menjadi 96 %, capaian akses air minum layak 94,03 %. Kabupaten Purbalingga juga mendapatkan predikat sebagai daerah yang sudah bebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF). // Prokompim //