PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi melepas armada truk kontainer yang mengangkut muatan gula kelapa organik (serbuk) dari Purbalingga untuk diekspor ke Amerika Serikat. Gula kelapa yang diproduksi oleh CV Bunga Palm kali ini diekspor sebanyak 150 ton.

“Jadi CV Bunga Palm ini mendapatkan order dari market Amerika sejumlah 150 ton atau identik 6 truk kontainer. Kami pemerintah daerah sangat apresiasi terlebih kemarin dari Kementerian Perdagangan RI memberi penghargaan Primaniyarta kepada Purbalingga sebagai kabupaten/kepala daerah pendukung ekspor,” kata Bupati Tiwi usai melepas keberangkatan Ekspor Gula Kelapa Organik CV Bunga Palm, Kamis (26/10/2023) di halaman Pendopo Dipokusumo.

Menurutnya, ekspor ini tidak terlepas dari adanya support dan kerja keras para pengusaha lokal di Purbalingga. Bupati menyatakan, pemerintah daerah bisa terus bersinergi bareng-bareng pengusaha-pengusaha lokal untuk memberikan fasilitasi supaya ekspor kita bisa lebih meningkat lagi.

“Tentu ke depan insya Allah kita siap bersinergi bareng-bareng bersama pengusaha lokal karena kita tidak hanya punya gula kelapa organik kita juga punya kopi, bulu mata yang kita dorong untuk melakukan peningkatan ekspor,” kayanya.

Ia berharap ekspor gula kelapa organik dari Purbalingga ini bisa terus berkelanjutan. Ia juga berharap ekspor ini tidak hanya bermanfaat bagi pengusaha lokal, akan tetapi juga meningkatkan kesejahteraan penderes yang mereka bina

“Tentunya tidak hanya pasar Amerika mudah-mudahan rekan-rekan pengusaha lokal bisa lebih mengembangkan sasaran ekspor,” katanya.

General Manager CV Bunga Palm, Dikta Zanwar Arifin pengiriman ke luar negeri ini bergantung pada pesanan yang diterima. “Beberapa negara yang pernah menjadi tujuan ekspor diantaranya ke Ceko, Malaysia, Singapura, Belanda dan Uni Emirat Arab,” katanya.

Ia mengungkapkan, pesanan pembeli dari negara maju ini ia dapatkan karena kualitas yang dimiliki produknya. Calon pembeli biasanya bisa menilai sendiri dari sampel yang diberikan.

“Mereka juga suka dengan sertifikasi yang kami miliki udah, kalau mereka sudah suka ya deal di sini,” katanya.

Ia menjelaskan pengiriman 150 ton ke Amerika Serikat ini diselesaikan selama 2 bulan kepada buyer. Bahan produksi yang ia dapatkan berasal dari 160 penderes yang ia bina dengan mayoritas dari Desa Tangkisan, Kecamatan Mrebet.(Gn/Prokompim)