Purbalingga – Wakil Bupati Sudono mengapresiasi kinerja jajaran Pemerintah Kecamatan Kaligondang dalam menurunkan angka stunting. Pasalnya untuk kasus stunting, pemerintah pusat mentargetkan maksimal 14% pada 2024, sedangkan angka stunting Kecamatan Kaligondang saat ini sebesar 6%.

“Coba pak Camat, coba angka stunting yang sebesar 6% ini sudah bagus, karena target nasional di tahun 2024 adalah 14%,” kata Wabup Sudono saat Silaturahmi dan Halal Bi Halal Pemerintah Kabupaten Purbalingga dengan Aparatur Pemerintah dan Masyarakat Kecamatan Kaligondang yang berlangsung di pendopo Abu Bakar, Rabu (17/05/2023).

Dikatakan Wabup Sudono, untuk penanganan stunting perlu kerjasama dengan lintas sektoral seperti Puskesmas dan pemerintah desa. Puskesmas diharapkan terus melakukan pemantauan terhadap balita stunting, sedangkan pemerintah desa dapat melakukan intervensi dengan pemberian makanan tambahan (PMT) yang diambil dari dana desa (DD).

Sementara Camat Kaligondang Sulistiyarno saat laporan mengungkapkan,  jumlah kasus stunting sebanyak 321 anak atau sebesar 6%. Intervensi yang dilakukan kerjasama dengan Posyandu, pemberian makanan tambahan, pemantauan rutin oleh Puskesmas dan memberikan rujukan bagi balita stunting yang perlu mendapatkan perawatan khusus.

Sedangkan terkait kemiskinan ekstrim, dari 19 desa di Kecamatan Kaligondang terdapat 1 desa yang masuk dalam kategori miskin ektrim, yakni desa Sidareja.

“Di Desa Sidareja terdapat 349 KK atau 1.362 jiwa yang masuk kategori miskin ektrim,” katanya.

Langkah yang diambil guna mengentaskan kemiskinan ekstrim di Desa Sidareja ini tengah dilakukan melalui kerjasama dengan pemerintahan desa setempat dan OPD terkait. Intervensi yang dilakukan berupa pemugaran rumah atau RTLH, pemasangan listrik, jambanisasi, pencegahan stunting dan penanganan pengangguran.

“Untuk menangani penggangguran kami akan kerjasama dengan SMKN 1 Kaligondang. Di sana banyak tenaga guru potensial yang siap menstranfer ilmu dan peralatan praktek yang memadai. Kami akan merekrut remaja yang belum bekerja melalui pemerintah desa. Pelatihan yang akan dilakukan berupa perbengkelan, las, komputer dan tata boga,” pungkasnya. (Prokopim_Purbalingga)