Purbalingga – Bupati Purbalingga melakukan berbagai langkah antisipatif terkait merebaknya kembali kasus positif covid-19. Sebelumnya dalam rakor Satgas Covid tingkat provinsi terkuak hampir seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah terjadi peningkatan kasus positif covid. Kasus positif covid di Purbalingga sendiri per 2 Februari 2022 ada 36 positif dengan jumlah pasien dirawat sebanyak 9 orang dan lainnya isolasi mandiri.
Bupati Dyah Hayuning Pratiwi saat Rakor Penanganan Covid-19 di operation room Graha Adiguna, Rabu (2/2/2022) mengatakan, pemerintah akan mengambil langkah-langkah diantaranya memasang stiker di rumah yang sedang menjalankan isolasi mandiri.
“Pasangi stiker di depan rumahnya dengan tujuan agar pemerintah bisa memantau pasien yang sedang melakukan isolasi mandiri dan jelas kapan mulai dan berakhirnya masa isolasi tersebut,” jelasnya.
Ia juga menyoroti kegiatan kemasyarakatan dan pembelajaran tatap muka bagi siswa sekolah. Kegiatan kemasyarakatan tidak dilarang namun perlu dilakukan pembatasan. Demikian pula dengan pembelajaran tatap muka, harus mengedepankan protokol kesehatan dan melakukan pengecekan suhu serta kesehatan siswa.
“Kepada seluruh kepala sekolah, saya minta para kepala sekolah dan guru untuk lebih memperhatikan lagi para siswanya. Jika ada yang terindikasi batuk pilek segera lapor dan akan ditindaklanjuti untuk memastikan apakah itu positif covid atau tidak,” tegasnya.
Bupati Tiwi minta agar seluruh tenaga kesehatan mendapatkan vaksin booster. Pasalnya tenaga kesehatan merupakan garda terdepan dalam melawan covid. Kepada sekda, bupati juga memerintahkan jika nantinya ada perkantoran yang terkena covid agar ditindaklanjuti dengan pemberlakuan Work From Home (WFH) kembali. Demikian pula dengan pemerintahan desa agar diaktifkan kembali jogo tonggo dan satgas covid desa.
“JIka nanti ada lonjakan besar lagi untuk dikurangi yang bekerja di kantor menjadi 75% dan sisanya bisa bekerja di rumah work from home. Sesuai arahan bapak gubernur, desa agar menghidupkan kembali jogo tonggo,” harapnya.
Kapolres AKBP Era Johny Kurniawan SIK MH yang turut hadir menyarankan agar pengelola tempat wisata untuk menyediakan masker, bila dirasa berat disatukan dengan harga tiket masuk. Sehingga tidak ada alasan pengunjung obyek wisata tidak mengenakan masker. Mensikapi merebaknya kasus covid, pihaknya juga minta agar tempat isolasi terpusat dihidupkan kembali.
“Isoter saya rasa satu-satunya cara untuk mencegah penularan. Seperti sebelumnya di sebuah SMP di Mrebet. Jadi kita harus menyiapkan eks SMPN 3 untuk dibersihkan kembali dan dijadikan sebagai tempat isolasi terpusat, pintanya. (umg_humaspurbalingga)
Recent Comments