PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengimbau agar seluruh kegiatan sosial kemasyarakatan kembali dibatasi menyusul merebaknya kembali kasus covid-19 di kabupaten Purbalingga maupun ditingkat Jawa Tengah dan nasional.

Hal itu disampaikan Bupati Tiwi usai mengikuti Rakor Virtual Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Tengah bersama Gubernur Ganjar Pranowo, Senin (31/1).

“Kegiatan sosial kemasyarakatan beberapa wilayah di kecamatan untuk dibatasi. Ini sebagai warning bagi satgas covid dalam memberikan ijin kegiatan kemasyarakatan, kita tidak melarang namun tetap ada pembatasan,” ujar Bupati Tiwi di Pringgitan Pendapa Dipokusumo.

Selain itu, Bupati juga berharap peringatan tahun baru imlek yang jatuh pada Selasa (1/2) juga dapat dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan ketat. “Mudah-mudahan tidak ada permasalahan karena panitia kabarnya sudah berkoordinasi dengan pihak Polres Purbalingga selaku satgas penanganan covid-19,” katanya.

Sedangkan terkait pembelajaran tatap muka (PTM) dimana di kabupaten Purbalingga sudah menerapkan 100 % PTM, Bupati meminta satgas covid tingkat kecamatan dapat melakukan monitoring terhadap kondisi PTM diwilayahnya. “Di kabupaten tetangga sudah ada klaster sekolah. Kita harus waspada. Misal dilakukan test secara sampling saja terhadap 10 atau 20 anak. Prokes disekolah juga jangan sampai kendor,” kata Bupati Tiwi.

Dilaporkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga dr. Juzi Febrianto, MPH di kabupaten Purbalingga saat ini terjadi peningkatan kasus covid-19. Sesuai laporan satgas covid per 31 Januari 2022 terdapat kasus aktif sejumlah 23 orang atau bertambah 9 orang dari sebelumnya. Rinciannya, 7 orang dirawat dan 16 lainnya melakukan isolasi mandiri.

Sedangkan di Provinsi Jawa Tengah, menurut Sekda Sumarno, SE, MM kondisi kasus covid-19 di Jawa Tengah juga mengalami kenaikan. “Saat ini ada 9 orang terpapar virus covid varian omicron. 5 orang pelaku perjalanan luar negeri dan sisanya transmisi lokal,” jelas Sumarno.

Terkait peningkatan kasus covid itu, Gubernur Ganjar Pranowo memberikan sejumlah arahan utamanya bagaimana melakukan antisipasi terhadap kemungkinan lonjakan kasus covid utamanya varian omicron. “Saya minta siapkan rumah sakit beserta kelengkapannya, menggalakan lagi 3T yakni pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment),” katanya.

Ganjar juga menegaskan terkait pembelajaran tatap muka agar satgasnya lebih disiplin. Jika untuk PTM masih kurang yakin lebih baik diberlakukan system shift pagi dan siang. “Ketika disekolah itu ada yang tertular, langsung tutup saja,” katanya.

Sementara itu menyangkut tingkat kepedulian masyarakat yang mulai menurun maka prokes yang wajib dilakukan dikeramaian adalah tetap wajib masker.  (Hr/Humaspurbalingga).