PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dan Wakil Bupati Sudono bersama dengan puluhan warga bergotong royong melakukan finishing struktur atas badan jalan usaha tani yang ada di Desa Nangkasawit, Kecamatan Kejobong. Bupati dibantu warga mengisi batuan pada celah antara rabat beton dengan tanggul jalan usaha tani yang ada di Dusun II tersebut.

Bupati mengapresiasi semangat kebersamaan dan kegotongroyongan warga dalam membangun jalan usaha tani yang menghubungan Nangkasawit dengan Pangempon tersebut.

“Saya melihat sendiri bagaimana pengerjaan jalan usaha tani ini dilakukan bersama-sama oleh warga, itu artinya sampai detik ini semangat kebersamaan dan kegotongroyongan warga Nangkasawit masih tetap terjaga hingga saat ini,” kata Bupati saat acara Gerakan Bersama Rakyat (Gebrak) Gotong Royong di Nangkasawit, Senin (23/10/2023).

Mengapresasi keguyubrukunan warga, Bupati Tiwi menjanjikan akan menggelontorkan bantuan keuangan khusus untuk Desa Nangkasawit guna merampungkan pembangunan jalan usaha tani.

Kepala Desa Nangkasawit Heri Sucipto menuturkan, pembangunan talud di sepanjang jalan usaha tani baru terealisasi sepanjang 80 meter. Sedangkan untuk pembangunan rabat beton yang telah selesai dilakukan baru 275 meter.

“Jadi masih tersisa 520 meter jalan usaha tani yang belum ditalud dan 325 meter jalan rabat beton yang belum selesai dikerjakan,” beber Hari.

Heri mengungkapkan, pembangunan jalan usaha tani ini sangat dibutuhkan. Tidak hanya untuk akses produksi pertanian, namun juga mobilitas warga.

“Saya berharap Bupati Tiwi bisa membantu menyelesaikan pembangunan talud dan melalui Dinas Pertanian ada bantuan bagi desa untuk menyelesaikan pembangunan rabat beton,” ujar dia.

Ketua Kelompok Tani Krida Tani Fatori menuturkan pembangunan jalan usaha tani berdampak signifikan pada pendapatan petani. Kata petani singkong ini, Ia dan rekan petani yang lain bisa menikmati keuntungan lebih dari hasil pertaniannya.

“Istilahnya petani jadi keduman (mendapatkan keuntungan yang lebih, red),” ujarnya.

Dijelaskan, keberadaan jalan usaha tani secara signifikan memotong biaya akomodasi yang biasa mereka keluarkan. Baik itu saat melangsir pupuk atau hasil produksi pertanian.

“Yang tadinya menanam singkong itu banyak biaya, setelah adanya jalan usaha tadi jadi biaya bisa ditekan,” kata dia.

Untuk diketahui, pembangunan jalan usaha tani sepanjang 600 meter ini menggunakan anggaran dari dana desa tahun 2023 sebesar Rp 67.008.000, dengan volume pekerjaan 57,25 m3. Keberadaan jalan ini sangat membantu warga yang sebagian besar berprofesi sebagai petani singkong, tebu, dan merica. (tha/prokompim)