PURBALINGGA – Kepala Cabang Perum Bulog Banyumas, Rasiwan silaturahmi sekaligus audiensi dengan Bupati Purbalingga dan jajaran Kepala OPD terkait, Rabu (9/2) di Ruang Kerja Bupati. Rasiwan mengungkapkan pihak Bulog telah kerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk membantu turunkan stunting (gagal tumbuh).
Ia menambahkan, Bulog memiliki beras dari varietas khusus dengan kandungan gizi lebih baik dibanding beras yang lain, yakni beras yang mereka kemas dengan nama Fortivit. Beras tersebut menurutnya dapat memperbaiki masalah kurang gizi yang cocok untuk cegah stunting.
“Target presiden angka stunting bisa turun hingga 14% di tahun 2024. Mohon izin kami mungkin akan kordinasi teknis dengan dinas terkait yang menangani stunting. Kita bisa kolaborasi. Beras ini sudah ada izin edarnya artiya sudah dijamin kualitas dan kadar gizinya, vitamin dan mineral yang terkandung,” katanya.
Disamping penyediaaan beras Fortivit, Bulog juga memiliki tugas pemberdayaan petani. Salah satunya menjadikan Purbalingga sebagai pilot project untuk pengembangan varietas padi yang memiliki nilai lebih.
“Satu sisi kami melakukan penyerapan hasil produksi petani, satu sisi kami meningkatkan nilai hasil pertanian yaitu mengakselerasi varietas khusus,” katanya.

Ia menambahkan, Bulog juga sebagai penyeimbang harga pendistribusian dan penggilingan. Sehingga hasil produksi petani memiliki nilai tawar harga yang wajar. Selain itu harga ke konsumen juga terkendali dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Sehingga produsen dengan konsumen benar-benar bisa menikmati harga yang wajar. Untuk mensukseskan ini tentu kami tidak bisa kerja sendiri, butuh kerjasama dengan pemerintah daerah terutama sawah produsen dari gapoktan atau lahan mana yang bisa dikerjasamakan,” katanya.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM menambahkan Perum Bulog bersama Perumda Puspahastama memiliki peluang yang bisa dimanfaatkan, Yaitu adanya regulasi 20% Dana Desa (DD) untuk program ketahanan pangan.
“Harapannya dalam rangka pemberdayaan petani dan menjaga ketahanan pangan di wilayah kita bisa clear dan stoknya stabil,” katanya.
Ia menambahkan, Purbalingga juga memiliki banyak gapoktan binaan yang memungkinkan bisa diajak kerjasama dengan Bulog. Salah satunya untuk berbagai pengembangan varietas baru dan sebagainya.
Bupati juga berpesan terkait dengan cadangan pangan beras IR medium dari Bulog untuk terus dijaga kualitasnya. Sebab kualitas beras Bulog merupakan hal yang sensitif dan akan berpengaruh pada citra pemerintah.
Terkait Beras Fortivit, diakui Purbalingga merupakan locus penanganan stunting. “Untuk penanganannya, Bulog bisa kolaborasi dengan Dinas Kesehatan yang didalamnya terdapat program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) baik untuk balita maupun ibu hamil,” katanya. (Gn/Humas)