PURBALINGGA – Pemerintah Kabupaten Purbalingga di bawah kepemimpinan Bupati Dyah Hayuning Pratiwi dan Wakil Bupati Sudono terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas pembangunan infrastruktur. “Kita berupaya keras agar sarana dan prasarana infrastruktur kita terus membaik, tentunya dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan,” ujar Bupati Tiwi dalam keterangannya, Selasa (05/03/2024).

Menurutnya, ada 10 proyek strategis pembangunan infrastuktur pada tahun lalu yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Purbalingga Nomor : 050/142 Tahun 2023. “Salah satu dari 10 proyek strategis yang dilaksanakan adalah pembangunan Jembatan Wirasana – Kalikajar yang harapannya akan membuat aksesbilitas penduduk dan distribusi barang akan lebih mudah, cepat dan nyaman,” ujarnya.

Proyek Jembatan WIKA senilai 14 milyar itu sudah selesai dan sudah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Proyek strategis lainnya, penyempurnaan Gedung DPRD senilai Rp. 7,331 milyar, pembangunan ruang kelas SMPN 1 Karangjambu Rp. 2,863 milyar, SMPN 4 kutasari Rp. 940 juta, pembangunan ruang rawat inap RSUD Panti Nugroho Rp. 2,810 milyar.

Kemudian, pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH) senilai Rp. 1,623 milyar, penyempurnaan Perpusda Rp. 1,055 milyar, pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bobotsari Rp. 965 juta, pemeliharaan jalan Rajawana – Rembang Rp. 665 juta dan penataan lingkungan GOR Indoor Rp. 632 juta.

Berikutnya, diaksanakan pemeliharaan infrastruktur jalan dan jembatan, berupa, pemeliharaan rutin sepanjang 321 km (44 ruas jalan) senilai Rp. 15,933 milyar, pemeliharaan berkala 11,42 km (17 ruas jalan) senilai Rp. 3,240 milyar, pemeliharaan rutin jembatan 6 unit (Rp. 860 juta) dan penggantian 3 unit jembatan Rp. 1,047 milyar dan pembangunan talud dan drainase untuk 8 ruas jlan senilai Rp. 1,435 milyar. Selain itu, ada penyediaan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) sebanyak 249 unit dengan anggaran Rp. 2,224 milyar.

Kemudian, untuk insfrastuktur pertanian, ada rehab jaringan irigasi permukaan sepanjang 1,43 km (5 daerah irigasi) senilai Rp. 788 juta, rehab bendung irigasi 1 unit senilai Rp. 212 juta dan pemeliharaan jaringan irigasi sepanjang 0,78 km ( 9 daerah irigasi) senilai Rp. 1,218 milyar.

Lalu, ada pembangunan Jaringan Irigasi Usaha Tani di 11 lokasi dengan anggaran Rp. 1,418 milyar, Jalan Usaha Tani di 20 lokasi dengan anggaran Rp. 1,982 milyar, pembangunan Embung Geo Membran di 3 lokasi dengan anggaran Rp. 150 juta, Irigasi Air Permukaan di 2 lokasi senilai Rp. 200 juta.

Untuk infrastuktur lingkungan hidup, selain RTH Bobotsari yang masuk proyek strategis, ada pembangunan TPS3R atau Tempat Pengelolaan Sampah Reduce,Reuse,Recycle di 7 desa dengan anggaran Rp. 4,081 milyar dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di 2 lokasi yaitu Kelurahan Kalikabong dan Bancar.

Selanjutnya, agar tetap memperhatikan kelestarian lingkungan telah tersedia on line monitoring (Onlimo) pemantauan kualitas air di Desa Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon dan Desa Penaruban, Kaligondang. Hasilnya, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup meningkat dari 66,16 pada 2022 menjadi 66,87 di 2023. // Prokompim //