PURBALINGGA – Wakil Bupati Purbalingga meminta kepada para kepala desa yang baru untuk memperlakukan seluruh warganya dengan adil. Seluruh warganya dilayani dengan baik tanpa memandang pendukung dan bukan pendukung saat pemilihan kepala desa.

“Kades jangan emban cindhe mban siladan. Layani semua warganya, sekarang mereka kan sama, rakyat kita”, kata Wabup H Sudono ST MT saat Halal Bi Halal Pemerintah Kabupaten Purbalingga dengan pemerintah Kecamatan Karanganyar, Rabu (10/5/2023) di Kantor Kecamatan Karanganyar.

Dikatakan, saat menentukan penerima bantuan juga tidak boleh pilih kasih. Harus dilakukan dengan benar sesuai dengan kondisi calon penerima bantuan. Semua warga masyarakat berhak untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik dari pemerintahan desa.
“Kabeh kudu dikukuh diraup. Diberi bantuan bagi yang layak menerima bantuan,” jelasnya.

Selaku Tim Penanggulangan Kemiskinan Daerah dan Tim Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting, Wabup Sudono minta kepada camat dan kades untuk memperhatikan warganya yang masih dalam status miskin ekstrim dan juga permasalahan anak stunting.

Kebersamaan pemerintahan desa dengan masyarakatnya merupakan kunci untuk mengentaskan kemiskinan ekstrim. Saling membantu kepada tetangga yang belum memiliki sanitasi, air bersih dan listrik sangat membantu pengentasan kemiskinan ekstrim.

“Tetangga yang belum ada listrik nya, ya tolong disalurkan listriknya. Paling bohlam siji,”ungkapnya.

Terkait stunting, Wabup Sudono mengingatkan agar setiap Posyandu memiliki timbangan bayi sendiri. Hal ini untuk mempermudah melakukan pemantauan perkembangan bayi dan balita, utamanya berat badan dan tinggi badan.
“Dulu pake timbangan dacin diganduli jarit. Sekarang sudah ada aturannya setiap posyandu harus punya timbangan sendiri.”katanya.

Wabup Sudono menegaskan, target nasional terkait kemiskinan ekstrim harus 0% di tahun 2024 dan dibawah 14% untuk angka stunting.

Sementara Camat Karanganyar Sri Puji Artati S Sos menyampaikan tahun 2022 di wilayah Kecamatan Karanganyar terdapat lima desa miskin ekstrim. Kelima desa tersebut, Karanganyar, Kaliori, Jambudesa, Maribaya dan desa Ponjen.

Kelima desa tersebut sudah mendapatkan pendampingan dari pemerintah provinsi Jawa Tengah. Desa Kaliori mendapatkan bantuan jambanisasi dari PUPR Provinsi, Desa Karanganyar dari Satpol PP provinsi berupa bantuan gerobak PKL, Jambudesa dari Setwan Provinsi berupa RTLH dan Desa Maribaya mendapatkan bantuan dari Dinas Pertanian Provinsi berupa berbagai macam bibit dan alat pertanian.

Terkait stunting, Sri Puji Artati menuturkan di wilayahnya belum ada anak balita yang dinyatakan stunting. Mereka baru terduga dengan status Stunted.

“Data terduga stunting se-kecamatan Karanganyar mencapai 380 orang dari 2.703 anak balita atau setara 14,1%.”pungkasnya.(Umg/Prokopim)