PURBALINGGA – Wakil Bupati Purbalingga H Sudono ST MT minta kepada masyarakat/jamaah masjid untuk bersama-sama mengatasi permasalahan kemiskinan ekstrem. Hal ini sesuai kebijakan pemerintah pusat yang mentargetkan kemiskinan ekstrem 0% pada tahun 2024 mendatang.

“Coba didata, berapa warga miskin ekstrem di Kecamatan Pengadegan, Miskin ektrim itu adalah yang tidak punya listrik, air bersih, tidak punya jamban. Laporkan ke saya, karena saya itu masuk dalam tim penanggulangan kemiskinan ekstrem.”kata wabup Sudono saat Amaliyah Ramadhan Azhar Keliling di masjid Baiturrakhim Desa Larangan Kecamatan Pengadegan, Jumat, (31/03).

Dikatakan, pemerintah pusat mentargetkan tidak ada (0%) warga yang miskin ekstrem di tahun 2024 mendatang. Selaku tim percepatan penanggulangan kemiskinan, Sudono minta kerjasama camat dan para kades untuk bersama-sama mengentaskan warganya yang masuk dalam kategori miskin ekstrem.

“Coba didata, berapa warga miskin ekstrem di Kecamatan Pengadegan, Miskin ekstrem itu adalah yang tidak punya listrik, sanitasi, air bersih, tidak punya jamban.”kata wabup Sudono.

Diungkapkan, kerjasama warga sekitar dalam penanganan kemiskinan ekstrem ini sangat diperlukan. Pemenuhan kebutuhan akan penerangan/listrik dapat menyalur ke tetangga terdekat. Bantuan jamban bagi warga yang miskin ekstrem disesuaikan dengan kondisi penerima bantuan. Kloset jongkok dinilai tidak cocok untuk kaum lansia yang masuk kategori miskin ekstrem.

“Saya sarankan jika membuatkan jamban, karena orangtua sudah susah jongkok, jadi dibuatkan closet yang duduk saja.”sarannya.

Jika merujuk data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat kemiskinan di Kabupaten Purbalingga turun dari 16,24 % di tahun 2021 menjadi 15,30 % atau 145.330 jiwa di tahun 2022. Sementara dari jumlah tersebut yang masuk kategori miskin ekstrem sebesar 2,19 % (20.840 jiwa).

Dalam kegiatan Amaliyah Ramadhan Azhar Keliling, diberikan bantuan kepada masjid setempat berupa satu unit genset, uang senilai Rp. 12 juta, perlengkapan sholat, dan bantuan social lainnya bagi warga sekitar masjid.(Umg_humasprotokol)