PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi beri motivasi para siswa SMK Negeri 1 Purbalingga. Bupati meyakini para generasi muda harus dipersiapkan dengan baik mengingat mereka adalah aset bangsa penerus estafet kepemimpinan.

“Tahun 2045 kita punya peluang jadi Indonesia Emas karena bonus demografi. Sehingga generasi muda harus dibina dari sekarang agar jadi generasi berkualitas, generasi unggul, dan Indonesia bisa jadi negara yang hebat dan sejajar dengan negara maju,” kata Bupati Tiwi dalam kegiatan Bupati Mengajar di SMK Negeri 1 Purbalingga, Kalimanah, Kamis (23/11/2023).

Menurut Bupati, maju mundurnya suatu bangsa ditentukan bagaimana kualitas generasi mudanya. Pada kesempatan ini, Bupati Tiwi memberikan sejumlah poin motivasi kepada mereka. Pertama, mereka dihimbau agar setelah lulus untuk fokus menggapai cita-cita dan jangan terburu-buru untuk kawin.

“Mungkin jika masih ada orang tua kolot yang ingin anak perempuan langsung nikahkan saja karena percuma pendidikan tinggi kalau nantinya jadi ibu rumah tangga, adek-adek perlu beri pemahaman. Emansipasi wanita saat ini perempuan punya peluang yang sama dalam mengembangkan diri sama seperti laki-laki,” katanya.

Bupati Tiwi juga memberi nasihat, para siswa yang termasuk dalam Gen Z ini hidup di tengah perkembangan teknologi informasi yang pesat. Oleh karena itu mereka harus mengantisipasi dampak negatif yang bisa terjadi, salah satunya masuknya budaya asing yang bisa menyebabkan degradasi moral.

“Dengan masuknya budaya asing dikhawatirkan bisa menjerumuskan pada pergaulan bebas, seks bebas, hamil di luar nikah, narkoba dan miras,” katanya.

Bupati juga menekankan agar sekolah membentuk dan mengefektifkan Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan. Hal ini agar kasus bullying, hingga kekerasan fisik maupun seksual tidak terjadi.

Sikap Nasionalisme juga turut ditanamkan kepada siswa yaitu untuk menjaga 4 pilar kebangsaan. Hal ini sebagai bentuk kontribusi bagi bangsa dan penghargaan kepada pahlawan.

“Kalian generasi muda harus ikut berkontribusi pembangunan bangsa dan negara. Salah satu caranya bagi yang sudah memiliki hak pilih bisa berpartisipasi dalam Pemilu, jangan golput karena akan menentukan nasib bangsa Indonesia 5 tahun ke depan,” katanya.

Dalam menggunakan hak politiknya, mereka juga diminta jangan sampai asal memilih, salah memilih. Apalagi memilih karena amang-amang dan iming-iming. “Jadi pilihlah pakai hati nurani,” katanya.(Gn/Prokompim)