PURBALINGGA – Pemkab Purbalingga melakukan percepatan vaksinasi dosis 3 atau Booster selama Bulan Ramadhan ini. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga dr Jusi Febrianto MPH mengungkapkan 10 strategi yang akan dilakukan.

Diantaranya : Vaksinasi pasca Tarawih, Vaksinasi calon jamaah haji dan umrah, Vaksinasi tenaga pendidik, Vaksinasi karyawan perusahaan, Vaksinasi di terminal/Pos P3K, Vaksinasi berhadiah selama Ramadhan, Vaksinasi Pelaku Pariwisata, Vaksinasi Penerima Bantuan Sosial, Vaksinasi di Pasar dan Vaksinasi di kegiatan desa.

“Sesuai instruksi dari Kementerian Kesehatan dan Dinkes Provinsi Jawa Tengah, untuk Vaksinasi Booster kita punya target 30% sampai 30 April 2022 ini,” ungkap dr Jusi dalam kegiatan Rakor Percepatan Vaksinasi Booster, Selasa (12/4) di Pendopo Dipokusumo.

Ia menambahkan saat ini cakupan vaksinasi dosis 3 (booster) Kabupaten Purbalingga baru 7,84%. Sesuai data, ada beberapa sasaran yang akan dibidik, diantaranya pelayan publik 10.308 orang, lansia 24.896 orang, masyarakat umum dan rentan 129.431 orang. Jadi totalnya 164.635 orang.

Bupati Purbalingga Dyah hayuning Pratiwi SE BEcon MM menekankan tidak hanya Vaksinasi Dosis 3 (Booster) saja yang dipercepat, akan tetapi Vaksinasi Dosis 1 Kabupaten Purbalingga juga butuh percepatan. Demikian pula cakupan Dosis 2.

“Dosis 1 tercatat baru 89,64% artinya kita masih berada di bawah 90%, padahal kalau kita lihat kabupaten/kota di Jawa Tengah banyak yang sudah di atas 90% bahkan di atas 100%. Maka PR kita yang pertama paling tidak target percepatan (Dosis 1) di bulan Ramadhan ini harus mencapai minimal 90%,” tegas Bupati.

Sementara cakupan vaksinasi dosis 2 Kabupaten Purbalingga secara umum sudah 80,89%. Akan tetapi cakupan vaksinasi dosis 2 Lansia dan masyarakat rentan masih di bawah 70%.

“Jadi target kita bahwa vaksin dosis 2 khususnya untuk lansia dan masyarakat rentan di Bulan Ramadhan ini bisa terkejar minimal 70%. Karena ini juga merupakan instruksi pemerintah pusat,” katanya.

Bupati juga menyoroti terkait cakupan vaksinasi dosis 3 khususnya dari kalangan pelayan publik, dimana identik dengan Aparatur Sipil Negara (ASN). Tercatat masih ada 10.308 orang pelayan publik yang belum vaksin dosis 3. Bupati meminta kepada Sekda agar ada pemicu percepatan vaksinasi Booster bagi ASN.“ASN paling takut kalau TPP (Tambahan Perbaikan Penghasilan) tidak dibayarkan, oleh karenanya mohon Dinkominfo nanti perlu diintegrasikan system di pemkab dengan peduli lindungi. Jadi nanti terlihat ASN mana saja yang belum vaksin Booster. Bu Sekda nanti buatkan aturan, bagi ASN Pemkab Purbalingga yang belum divaksin Booster tapi tidak ada faktor pemberat seperti komorbid, langsung saja, Bu, TPP nya ini ditahan!,” kata Bupati. (Gn/Humas)