PURBALINGGA- Wakil Bupati Purbalingga H Sudono ST MT mengapresiasi capaian penurunan angka stunting di Purbalingga yang telah berada di angka 13,9 persen, dari target nasional di tahun 2024 sebesar 14 persen. Wabup terus mendorong agar angka stunting bisa turun signifikan menjadi 12 persen.

“Penurunan sudah memenuhi target. Saya berharap kita bisa bersama-sama menurunkan sampai 12 persen,” kata Wabup Sudono dalam acara Diseminasi Audit Kasus Stunting 1 Kabupaten Purbalingga yang dilaksanakan di Gedung Operational Room (OR) Setda Purbalingga, Rabu (13/09/2023).

Wabup optimistis dengan sinergi dan kolaborasi berbagai pihak, pada tahun 2024 target penurunan angka stunting menjadi 12 persen di Purbalingga bisa terwujud. Terlebih ada support dari anggaran dana desa untuk penanganan stunting.

“Dari 38 desa yang berstatus “merah” stunting di Purbalingga, diambil lima desa dengan jumlah angka stunting paling sedikit, lalu anak-anak tersebut selama 30 hari nanti diberi makanan bergizi. Semoga langkah ini bisa berdampak pada upaya penurunan angka stunting di Purbalingga,” ujar dia.

Wabup juga menyinggung jika saat ini alat timbang yang digunakan guna pemantauan stunting di Purbalingga sudah disesuaikan dengan aturan. Pemkab melalui Dinas Kesehatan telah merealisasikan penyaluran alat timbang di seluruh posyandu di Kabupaten Purbalingga.

“Pengukuran anak stunting di Purbalingga tidak lagi pakai dacin, namun menggunakan alat timbang yang sesuai,” ujar dia.

Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Purbalingga, Eni Sosiatman S Sos MSi mengungkapkan, kasus stunting adalah isu prioritas di tingkat nasional. Untuk itu dalam rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RJMN) 2020-2024 disebutkan jika target penurunan angka stunting di 2024 adalah sebesar 14 persen. Angka ini, kata dia, turun signifikan dari kondisi 27,6 persen di tahun 2019 lalu secara nasional.

Dalam kegiatan tersebut, dijelaskan proses pendampingan kasus malnutrisi di bawah pengawasan dokter spesialis anak dr Adrian Budi Kusuma. Setelah melalui pengawasan, pelatihan, serta motivasi selama 14 hari, dua balita atas nama Mikaila dan Erlita telah dinyatakan lolos stunting.

Wabup Sudono didampingi Kepala DinsosdaldulKBP3A, dan perwakilan dari Kodim 0702 Purbalingga secara simbolis menyerahkan bantuan makanan tambahan kepada balita stunting dari Kutasari dan Padamara tersebut. (tha/prokompim)